Tetap Pulang Tanpa Izin
Meskipun tidak memperoleh izin dari atasannya, ibu Reivan tetap memutuskan untuk pulang. Ia merasa tak bisa meninggalkan anaknya yang sedang dalam kondisi kritis dan memilih untuk segera kembali ke rumah.
Keputusan itu menjadi tindakan yang benar, meskipun berat untuk dilakukannya tanpa persetujuan atasan.
Namun sayangnya, meski sudah berusaha untuk cepat pulang, kabar duka menyusul. Reivan Maulana Hadi, anak dari ibu tersebut, akhirnya mengembuskan napas terakhir setelah mengalami kejang-kejang.
Pihak keluarga tidak mengungkapkan secara detail apa penyebab pasti kejang-kejang yang dialami anak tersebut, namun kejadian ini meninggalkan luka mendalam bagi sang ibu.
BACA JUGA:Selain Indonesia, Ini 5 Negara yang Menggunakan Bahasa Jawa, Siapa Saja?
Kabar Duka yang Membuat Publik Tersentuh
Kabar meninggalnya Reivan menyebar dengan cepat di media sosial setelah potongan percakapan antara ibu Reivan dan atasannya menjadi viral.
Publik yang mengikuti kisah ini turut berduka dan memberikan banyak simpati serta dukungan kepada sang ibu yang telah kehilangan buah hatinya.
Kisah ini juga menjadi perbincangan panas di berbagai platform media sosial. Warganet mengkritik keras sikap atasan yang dianggap tidak memiliki empati terhadap kondisi darurat karyawannya.
Tak sedikit yang merasa geram dengan respons dingin dari sosok yang diduga sebagai Manager of Duty (MOD) perusahaan tempat ibu Reivan bekerja.
BACA JUGA:Juru Parkir Nakal, Getok Tarif Rp 25 Ribu, Begini Cerita Korban
Sakit Hati Sang Ibu Setelah Kehilangan Anaknya
Setelah kepergian Reivan, sang ibu masih merasakan sakit hati yang mendalam terhadap perlakuan atasannya. Ia merasa sikap dingin dan ketidakpedulian atasannya saat dirinya memohon izin untuk pulang begitu menyakitkan. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah unggahan di Instagram yang diambil dari akun @medsoszone.
"Iya mbak, sudah ku amalkan AL-JABBAR juga khususon untuk orang itu, sumpah sakitnya bukan main," tulisnya, menunjukkan betapa dalam luka batin yang ia rasakan akibat perlakuan atasan yang tidak memberikan izin pada saat krusial.
Unggahan tersebut semakin membuat warganet bersimpati kepada ibu Reivan. Banyak yang menyayangkan sikap atasan yang dianggap tidak manusiawi dan tidak mempertimbangkan situasi darurat yang sedang dihadapi oleh karyawannya.