BACA JUGA:Anggota Polres Ditusuk saat Pisahkan Tawuran Remaja, Pelaku dalam Pengejaran
Pada menit ke-74, wasit memberikan kartu kuning kepada Wahyu karena dinilai membuat pelanggaran. Namun karena memprotes, wasit langsung mengeluarkan kartu merah untuk Wahyu. Sehingga dalam hitungan detik, dua kartu dihadiahkan untuk pemain Sulteng tersebut.
Wasit Eko juga menghadiahkan kartu merah kedua kepada pemain Sulteng Moh Akbar pada menit ke-85. Moh Akbar diusir dari lapangan karena membuat pelanggaran.
Kartu merah tersebut menimbulkan protes dari pemain Sulteng sehingga mereka keluar lapangan. Semua pemain ditarik ke bench pemain cadangan sehingga pertandingan terhenti beberapa menit.
BACA JUGA:Cara Cek Pencairan Bansos PKH September 2024 Lewat Hp, Siapkan KTP
Setelah melakukan negosiasi, pemain Sulteng kembali masuk ke lapangan melanjutkan pertandingan. Wasit Eko pun memberikan tambahan waktu pertandingan selama 13 menit.
Puncaknya ketika Eko menghadiahi tuan rumah penalti kontroversi pada menit 90+6. Keputusan itu membuat wasit Eko dipukul oleh seorang pemain Sulteng saat akan menunjuk titik putih.
3. Penunjukan Wasit Eko di Laga Aceh Vs Sulteng Janggal
Sebuah kejanggalan diungkap tim sepakbola putra Sulawesi Tengah (Sulteng). Manajer tim sepakbola PON Sulteng, Susik menyebut seharusnya laga Aceh vs Sulteng dipimpin oleh wasit Achmad Hafid Hilmi.
Hal itu berdasarkan line up yang diberikan kepada tim Sulteng di ruang ganti lima menit menjelang kick off babak pertama. Namun, malah wasit asal Sumatera Selatan (Sumsel) Eko Agus Sugih Harto yang memimpin pertandingan tersebut.
BACA JUGA:Cara Cek Pencairan Bansos PKH September 2024 Lewat Hp, Siapkan KTP
Identitas wasit Eko baru diketahui setelah pertandingan tersebut selesai.
"Kami gak mengetahui mukanya Achmad ini yang mana, Eko ini mana. Ketahuannya itu di media, malam ribut ini rupanya namanya Eko," kata Susik, Minggu (15/9).
Susik menjelaskan, pihaknya baru diberikan line up dengan nama wasit Eko Agus pagi tadi. Dia mengaku tidak mengetahui pergantian wasit tersebut karena tidak mengenali wajah keduanya.
Menurutnya, ada aturan yang mengatur soal pergantian wasit di pertandingan. Dia mencontohkan, wasit utama sakit perut mendadak di tengah lapangan sehingga diganti oleh wasit pengganti.
"Penggantinya harus masuk line up. Gak boleh ganti itu tidak masuk line up. Itu kesalahan fatal," jelasnya.
Nama Achmad Hilmi dan Eko Agus tidak tertera dalam satu line up. Setelah pertandingan, beredar dua line up dengan dua wasit.