Kembali Berulah, Wasit Tinju Kontroversi Diberhentikan dari PON XXI 2024

Selasa 17-09-2024,16:58 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

Namun, kenyataannya, mereka harus mencari transportasi sendiri, yang tentu saja mempengaruhi performa mereka di lapangan.

BACA JUGA:Cara Mengajukan Kartu Kredit BRI, Pilih Jenis Kartu Kredit Sesuai Kebutuhan

3. Keputusan Wasit Sepak Bola yang Kontroversial

Kontroversi lain yang mencuat adalah terkait dengan keputusan wasit dalam cabang olahraga sepak bola. Salah satu insiden paling memanas terjadi pada pertandingan antara tim Aceh dan Sulawesi Tengah.

Pertandingan perempat final pada 14 September 2024 tersebut dipenuhi ketegangan setelah wasit Eko Agus Sugi Harto memberikan penalti yang dipertanyakan kepada tim Aceh di akhir laga.

Keputusan tersebut memicu protes dari pemain Sulteng, karena tayangan ulang menunjukkan tidak ada pelanggaran yang jelas

Keputusan wasit yang dianggap tidak adil oleh salah satu tim menyebabkan protes keras di lapangan. Bahkan, salah satu pemain melakukan tindakan tidak terpuji dengan menyerang wasit karena merasa dirugikan oleh keputusan tersebut.

Insiden ini tidak hanya mencoreng pelaksanaan pertandingan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai integritas dan netralitas wasit dalam mengawal jalannya kompetisi.

Pihak penyelenggara diharapkan melakukan evaluasi ketat terhadap kinerja wasit untuk mencegah insiden serupa di pertandingan lainnya.

BACA JUGA:Limit hingga Rp 20 Juta, Begini Cara Daftar Paylater Bank Mandiri, Belanja Sekarang Bayar Nanti

4. Keputusan Wasit di Cabang Tinju

Selain di sepak bola, kontroversi wasit juga terjadi di cabang olahraga tinju. Sejumlah peserta menilai keputusan wasit berat sebelah dan menguntungkan tuan rumah.

Petinju Lampung, Rusdianto Suku, mengalami keputusan kontroversial saat melawan Joshua Harianja dari Sumut.

Meskipun Rusdianto tampak mendominasi dan seharusnya menang KO, wasit justru mengumumkan kemenangan untuk petinju tuan rumah. Keputusan ini menimbulkan kemarahan di kalangan publik dan kritik terhadap ketidaknetralan wasit.

Keputusan-keputusan yang dianggap tidak fair ini memicu protes dari sejumlah kontingen, yang merasa bahwa perjuangan atlet mereka di atas ring tidak dihargai dengan adil.

Di cabang olahraga yang sangat bergantung pada keputusan juri dan wasit, transparansi dan keadilan sangatlah penting. Jika tidak, integritas kompetisi bisa dipertanyakan, dan semangat fair play yang seharusnya dijunjung tinggi dalam PON justru tercederai.

Kategori :