Ngeri, Begini Cara Mafia Narkotika Selundupkan 84 KG Kokain yang Digagalkan TNI AL

Minggu 22-09-2024,15:47 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Penguatan Pertahanan Jalur Laut

Denih menambahkan bahwa TNI AL akan memperkuat pertahanan laut dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki. 

Peningkatan kemampuan teknologi pemantauan menjadi prioritas utama guna meminimalisir penyelundupan narkoba di masa mendatang. 

Selain mengandalkan armada kapal perang yang dimiliki, teknologi pemantauan melalui Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) di setiap wilayah juga akan ditingkatkan. 

BACA JUGA:Usai Dibebaskan KKB Papua, Ini Permintaan Pertama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Hal ini dilakukan melalui kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta lembaga lainnya seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS).

"Insyaallah, kita akan pertebal pertahanan laut sesuai dengan kemampuan kita dalam mengembangkan teknologi pemantauan di laut. Kami akan terus meningkatkan kerjasama dengan institusi terkait, termasuk BNN, agar penyelundupan narkoba dapat dicegah secara lebih efektif," tegas Denih.

BACA JUGA:Dijanjikan Jadi Model, 2 Gadis di Bawah Umur Dicabuli Oknum Konten Kreator

Kerawanan di Selat Malaka

Pada kesempatan yang sama, Pangkoarmada I Laksamana Muda (Laksda) TNI Yoos Suryono membahas bahwa kawasan Selat Malaka, terutama Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, merupakan wilayah yang rawan terhadap penyelundupan barang-barang ilegal. 

Ia menjelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan di kawasan tersebut. 

BACA JUGA:Sejak Dini Belajar Wirausaha, Ini 5 Rekomendasi Bisnis Bagi Anak SD yang Populer dan Dijamin Untung

Sebelumnya, pada 15 Agustus 2024, TNI AL juga berhasil menangkap penyelundup sabu di wilayah ini.

"Pada 16 September kemarin, kami menerima informasi dari BIN, BAIS, dan masyarakat mengenai adanya upaya penyelundupan kokain. Dengan kerjasama yang baik antarinstansi, kami mengerahkan kapal patroli cepat KAL Tanjung Pandang untuk melakukan patroli dan akhirnya menemukan kokain yang mengapung di laut," ungkap Yoos Suryono.

Barang bukti kokain seberat 84,75 kilogram tersebut diduga sengaja didrop di laut oleh sindikat penyelundup dan menunggu untuk diambil oleh kurir.

Namun, berkat informasi yang diterima dan respons cepat dari TNI AL, upaya tersebut berhasil digagalkan.

Kategori :