2. Memilih dan menggunakan produk make-up yang tepat
Salah satu skill dasar seorang MUA yaitu mampu menyesuaikan produk make-up yang tepat untuk setiap klien. Tidak semua make-up dan riasan cocok untuk semua klien. Sebab, tiap klien memiliki tipe dan kondisi kulit wajah yang berbeda.
Karena itu, MUA harus bisa memilih produk make-up yang sesuai dengan kebutuhan kulit wajah masing-masing klien. Sebagai contoh, produk make-up berbasis minyak (oil-based) kurang cocok untuk klien yang memiliki oily skin, sehingga make-up artist harus menggunakan produk make-up lain.
3. Menjaga kebersihan dan kesehatan peralatan make-up
Seorang MUA juga bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan seluruh alat dan produk make-up.
Peralatan make-up, seperti brush dan spons, harus dibersihkan dengan teknik yang tepat secara rutin. Tujuannya untuk menghindari terjadinya breakout, iritasi, atau jerawat pada kulit klien.
BACA JUGA:8 Jenis Sepeda Berdasarkan Fungsinya, Pahami Sebelum Membeli Biar Sesuai Karakter Pengguna
Lalu, apabila ada peralatan make-up yang kondisinya sudah tidak layak, MUA juga harus segera menggantinya dengan yang baru. Tentu supaya bisa selalu memberikan hasil riasan terbaik bagi klien.
4. Berkomunikasi dengan klien untuk memahami kebutuhan mereka
Seperti yang telah disebutkan, menjadi MUA artinya kamu harus mampu memberi make-up sesuai kebutuhan dan kondisi kulit wajah. Hal ini hanya bisa terwujud melalui komunikasi dengan klien bersangkutan.
Oleh sebab itu, seorang MUA juga bertugas melakukan komunikasi aktif dengan setiap klien. Tugas satu ini bahkan biasanya sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari-H acara, sehingga MUA bisa mempersiapkan peralatan make-up yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Driver Taksi Online Bengkulu Diserang Gangster di Kawasan Pantai Panjang
5. Bekerja sama dengan tim kreatif lainnya
MUA adalah profesi yang fokus pada riasan wajah. Itulah kenapa biasanya MUA sering bekerja sama dengan tim kreatif lain untuk meningkatkan penampilan klien.
Namun, kolaborasi ini tidak dilakukan setiap saat, melainkan tergantung kebutuhan pada acara klien.
Misalnya, hair stylist dan hijab stylist ikut hadir saat menangani klien acara wisuda atau pernikahan. Juga ketika pemotretan editorial, maka kehadiran fashion stylist tidak boleh absen di lokasi.