BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Patut diapresiasi, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Wisata Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, mulai menekuni secara serius kerajinan olahan bambu.
Sudah semestinya, Pokdarwis menjadi pelopor pengembangan berbagai potensi di lokasi wisata, melestarikan nilai-nilai kebudayaan, seni, adat dan sejarah lokal yang mendukung kemajuan di bidang kepariwisataan, yang berdampak positif secara ekonomi dan sosial pada masyarakat.
Perwujudan dari hal itu telah dilaksanakan secara berkesinambungan oleh Pokdarwis Kampung Wisata Kemumu.
BACA JUGA:Gedung Bakamla RI Dilahap Si Jago Merah, Sempat Terdengar Terdengar Suara Ledakan
Setelah berhasil meraih juara pertama pada Lomba Desa wisata tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2024, kini mulai menekuni kegiatan kerajinan tangan yang menjadi bagian dari bidang industri.
Kerajinan yang ditekuni adalah kerajinan bambu. Berbekal alat mesin pengolah kerajinan bambu dari tim dosen Universitas Bengkulu yang sedang melaksanakan pengabdian, kini beberapa olahan kerajinan bambu sudah mulai nampak seperti mug atau gelas, tumbler, asbak, anyaman desain interior rumah dan berbagai olahan lainnya.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Super Prioritas di Indonesia, Wajib Masuk Dalam Daftar Tujuan Liburanmu!
Ketua Pokdarwis Kemumu, Triyono, mengatakan kalau kerajinan bambu ini dibuat dengan mengedepankan ciri dan berbasis kearifan lokal, serta menggunakan bahan bambu lokal yang dibeli dari masyarakat.
“Kita membuat berbagai olahan lokal yang menjadi ikon kita, dan bisa menjadi oleh-oleh untuk pengunjung wisata,” kata Triyono kepada rbtv.disway.id pada Minggu (29/9).
Selain mendukung sapta pesona di Kampung Wisata Kemumu, kerajinan bambu yang memiliki nilai estetika yang tinggi, dinilai memiliki prospek yang menjanjikan sebab bisa mencapai jangkauan peminat yang lebih luas.
“Saat ini posisinya kita masih merintis. Kalau ini nanti sudah selesai dan siap dipasarkan, kita yakin ini prospeknya menjanjikan. Ke depan kita bisa merekrut tenaga kerja dari warga lokal,” ujar Triyono.
BACA JUGA:Ternyata, Ini 5 Skincare Terbaik di Indonesia, Pilihan Aman untuk Memanjakan Kulit
Untuk bisa menjadi sebuah bidang produksi yang menghasilkan sekaligus menunjang eksistensi lokasi wisata, masih ada beberapa hal yang perlu dipenuhi untuk memaksimalkan produksi kerajinan bambu.