“Kami selalu membuat kajian paparan BPA dari kemasan makanan, termasuk di dalam air minum kemasan itu secara berkala,” ujar Rita.
Rita mengatakan, BPOM juga telah membandingkan dengan melihat standar BPA yang disusun EFSA.
Menurutnya, EFA menetapkan tolerable daily intake (TDI) BPA ini adalah 4 miligram per kilogram berat badan individu perhari dari konsumsinya.
“Artinya, BPA yang ditoleransi oleh tubuh manusia sebanyak itu jumlahnya,” jelas dia.
BACA JUGA:Kapan Musim Hujan di Sumatera Selatan? Cek Prediksi Lengkap dari BMKG Berikut
Tidak hanya itu, menurut Rita, BPOM juga mengecek berapa angka kecukupan gizi dari setiap individu yang mengonsumsi AMDK yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 tahun 2019 tentang angka kecukupan gizi.
"Jadi, berapa konsumsi air minum, katakanlah untuk bayi itu sebesar 0,9 liter, itu kami hitung,” tutur dia.
BPOM juga menguji cemaran BPA dalam produk AMDK di dalam tubuh orang dewasa. Cemaran itu dibandingkan dengan standar EFSA, dan ditemukan dalam tubuh orang dewasa hanya 2,920 persen paparannya, ibu hamil 3,316 persen, anak-anak 6,199 persen, dan bayi 7,008 persen.
“Dari data ini terlihat memang persentase paparannya itu dibandingkan dengan standar dari torarable intake yang ditoleransi masih sangat kecil. Jadi dari sini terlihat paparan BPA di Indonesia masih aman, termasuk untuk bayi, anak-anak dan ibu hamil. Ini masih ditoleransi,” sebut dia.
BACA JUGA:Orang Tua Tandatangani Pernyataan, Ikut Awasi Waktu dan Keberadaan Anaknya di Rumah
Hal yang Perlu Diperhatikan
Keamanan air galon isi ulang untuk bayi memang menjadi perhatian banyak orang tua. Menurut para ahli, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kualitas Air
Pastikan air galon isi ulang berasal dari sumber yang terpercaya dan memenuhi standar kesehatan. Air yang terlihat bersih belum tentu bebas dari bakteri atau kontaminan lainnya.
2. Proses Rebus
Untuk memastikan keamanan, sangat disarankan untuk merebus air galon isi ulang sebelum diberikan kepada bayi. Merebus air dapat membunuh bakteri dan patogen yang mungkin ada.
BACA JUGA:Miris! Seorang Siswi SMP Jadi Korban Kekerasan Seksual Bocah SD, Polisi Kantongi Identitas Pelaku