BACA JUGA:Tanpa Nopol dan Tak Bawa STNK, Pengendara Motor Ini Pamer Telpon Backingan Saat Ditegur Polisi
3. Kekurangan Umpan Balik
Setiap jurnal pembelajaran membutuhkan adanya umpan balik. Bagian ini penting untuk diperhatikan oleh peserta PPG.
Umpan balik dapat berasal dari rekan sejawat atau siswa, dan sebaiknya ditulis tangan. Nama pemberi umpan balik juga perlu dicantumkan, baik itu dari rekan sejawat atau siswa.
Pastikan tulisan tangan umpan balik dapat terbaca dengan jelas dan diambil foto yang jelas, kemudian ditempel pada bagian yang sesuai di jurnal.
BACA JUGA:Kapan Sertifikasi Guru Diberikan ke Peserta PPG Tahap 1? Catat Tanggal Pengumuman Kelulusannya Ini
4. Foto Dokumentasi Tidak Mewakili Isi Jurnal
Alasan selanjutnya ini adalah terkait foto yang digunakan tidak mewakili isi dari jurnal tersebut. Foto dokumentasi yang terdapat dalam jurnal seharusnya mencerminkan kegiatan atau peristiwa yang diangkat.
Contohnya, jika topik yang diambil berfokus pada pengalaman yang bermakna, seperti memberikan edukasi tentang pupuk kompos kepada siswa, maka foto yang diikutsertakan seharusnya juga akan menampilkan kegiatan tersebut, seperti momen ketika siswa belajar tentang pupuk kompos atau sebagainya yang memang sesaui dengan kegiatan dalam penjelasan jurnal.
Sebab, dokumentasi ini sangat berfungsi untuk memperkuat narasi dalam jurnal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih foto yang relevan dan saling berkaitan dengan aktivitas yang dilaksanakan.
BACA JUGA:6 Penyebab Gagal Dalam UKMPPG, Begini Cara Menghadapinya
5. Kesalahan Dalam Mengunggah File Jurnal
Terakhir ada pada kesalahan dalam mengunggah file jurnal yang sering kali disebabkan oleh penamaan file yang tidak tepat.
Setelah menyelesaikan jurnal, penting untuk memberikan nama yang sesuai, seperti “Jurnal Modul 3” untuk jurnal yang berisi informasi dari modul tersebut.
Hal ini juga berlaku untuk jurnal dari modul 1 dan modul 2. Dengan cara ini, risiko kebingungan saat mengunggah file dapat diminimalkan.
Tanpa penamaan yang jelas, bisa terjadi salah upload, seperti seharusnya jurnal modul 1 terunggah sebagai jurnal modul 2, dan seterusnya.
Sebagai kesimpulan, dalam proses penyusunan jurnal pembelajaran, penting untuk mengikuti ketentuan yang ditetapkan di setiap modul, baik dari segi isi maupun format.
Cara Publikasi Jurnal Pembelajaran PPG
Nah setalah mengetahui apa itu jurnal pembelajaran PPG serta apa saja hal yang menjadi penyebab jurnal pembelajaran gagal validasi, dibawah ini kami paparkan bagaimana cara publikasi jurnal PPG dengan benar.
Berikut adalah panduan lengkap tentang cara publikasi jurnal pembelajaran PPG yang mungkin belum banyak diketahui.
1. Identifikasi Jurnal yang Relevan
Langkah pertama adalah memilih jurnal yang sesuai dengan topik kamu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jurnal:
- Sesuaikan dengan Topik
Pastikan jurnal yang Anda dipilih fokus pada bidang pendidikan, terutama yang terkait dengan pembelajaran. Jurnal yang spesifik dalam topik ini lebih mungkin menerima karya ilmiah.
- Perhatikan Reputasi
Pilih jurnal yang memiliki reputasi baik dan terindeks di database ilmiah terkemuka seperti Scopus atau Google Scholar. Jurnal yang terindeks di platform tersebut biasanya lebih diakui oleh komunitas akademik.
- Cek Kebijakan Publikasi
Beberapa jurnal mungkin memiliki kebijakan khusus terkait jenis tulisan yang diterima. Pastikan jurnal tersebut menerima tulisan tentang pembelajaran PPG sebelum kamu melanjutkan ke tahap berikutnya.