Beberapa orang mungkin memiliki kesulitan mencerna jenis makanan tertentu, seperti produk susu (intoleransi laktosa) atau gluten, yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih.
BACA JUGA:Sabina Altynbekova, Pemain Baru di Proliga 2025, Berapa Gajinya?
4. Gangguan pencernaan
Kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, atau kolitis ulseratif dapat meningkatkan risiko terjadinya gas berlebih.
5. Perubahan flora usus
Ketidakseimbangan bakteri baik dalam usus dapat menyebabkan peningkatan produksi gas.
6. Stres dan kecemasan
Faktor psikologis dapat mempengaruhi fungsi sistem pencernaan dan meningkatkan risiko terjadinya gas berlebih.
7. Efek samping obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan peningkatan produksi gas.
Memahami penyebab utama angin dalam perut dapat membantu Anda mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada kondisi Anda dan memilih strategi yang tepat untuk mengatasinya.
BACA JUGA:Sebelum Rusak, Kenali 5 Tanda Radiator Mobil Mulai Bermasalah
Cara Mengeluarkan Angin dalam Perut Saat Masuk Angin
Meskipun masuk angin belum termasuk ke dalam penyakit di dunia medis, tetapi masyarakat Indonesia tetap meyakini penyakit tersebut.
Masyarakat juga yakin bahwa kita harus mengeluarkan angin yang ada di dalam tubuh kita bila kita terserang masuk angin.
Jika kamu juga mempercayainya, Dilansir dari laman gramedia.com, berikut cara mengeluarkan angin dalam perut saat masuk angin:
1. Pijat Perut
Pijat juga dipercaya ampuh untuk membantu membuang angin. Bila kamu merasa harus membuang angin dalam perut, sebaiknya segera pijat perut kamu sendiri. Selain itu, kamu bisa menggunakan minyak angin agar lebih mudah dalam memijat perut.