Karena kimiawi tubuh berubah seiring bertambahnya usia, risiko mengalami kolesterol tinggi pun akan meningkat.
Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi juga dapat berpengaruh pada peningkatan kolesterol. Akibatnya, ini dapat memperburuk kondisi diabetes.
Kolesterol tinggi tidak memiliki gejala. Pemeriksaan darah adalah satu-satunya cara mendeteksi kolesterol tinggi. Namun, dalam kebanyakan situasi, kolesterol tinggi bisa memicu kondisi darurat. Misalnya, serangan jantung atau stroke dapat terjadi akibat kerusakan yang disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi dapat didiagnosis dengan tes darah yang disebut profil lipoprotein atau panel lipid. Tes ini mengharuskan kamu untuk berpuasa, selama 10 hingga 12 jam atau lebih sebelum mengikuti tes.
Pemeriksaan panel lipid akan memberikan kamu informasi mengenai total kolesterol, Low-density lipoprotein (LDL) atau kadar kolesterol jahat, High-density lipoprotein (HDL) atau kadar kolesterol baik dan Trigliserida.
BACA JUGA:Bansos BPNT Rp 2,4 Juta Disalurkan, Apakah Kamu Penerima? Cek di Sini
Kadar kolesterol total dalam darah diukur dengan satuan yang disebut miligram per desiliter, atau biasa disingkat dengan mg/dL. Bagi orang dewasa dengan kondisi tubuh yang sehat, tingkat kolesterol total yang disarankan adalah 200 mg/dL atau kurang.
Sementara kadar kolesterol jahat (LDL) yang masih normal adalah kurang dari 100 mg/dL, dan kadar ideal kolesterol baik adalah lebih dari 60 mg/dL.