Puncak musim kemarau 2023 diprediksikan pada Juli dan Agustus 2023, seperti dikutip dari laman resminya.
Datang Lebih Cepat
Sebelumnya, BMKG telah memprediksi musim kemarau tahun ini datang lebih cepat dan lebih kering akibat fenomena El Nino. Durasinya diperkirakan sekitar 9-20 dasarian di sebagian besar wilayah Indonesia (355 Zona Musim/ZOM).
Fenomena El Nino dapat memicu peristiwa cuaca dan iklim yang lebih ekstrem. Pola iklim El Nino biasanya terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun dengan durasi selama sembilan hingga 12 bulan. Kondisi ini terkait dengan pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik.
Fenomena El Nino, diperkirakan dapat menyebabkan kekeringan parah dapat terjadi di Indonesia, Australia dan sebagian Asia Selatan.
Selain itu, peningkatan curah hujan diprediksi terjadi pada bagian selatan Amerika Selatan, bagian selatan Amerika Serikat, Afrika dan Asia Tengah.
Indonesia sendiri masuk mengalami hujan di sejumlah wilayah imbas monsun Asia. Hujan selama musim kemarau 2023 di sebagian wilayah Indonesia diperkirakan di bawah normal hingga normal masing-masing 46,78 persen, sementara wilayah lainnya di atas normal 6,44 persen.
Ini Daftar Daerah Terdampak Musim Kemarau di Indonesia 2023
BMKG memperkirakan daftar daerah di Indonesia yang mengalami musim kemarau pada tahun 2023, ini rinciannya:
Mei 2023 (22 persen wilayah)
- Aceh (3 zona)
- Bali (6 zona)
- Banten-DKI (8 zona)
- Daerah Istimewa Yogyakarta (6 zona)
- Jawa Barat (19 zona)
- Jawa Tengah (34 zona)