Orang Terpilih yang Menjadi Muadzin Zaman Nabi Muhammad

Minggu 04-06-2023,18:50 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Mengejutkan, Profesor Ternama Ini Yakin Alien Sudah Tinggal di Bumi dan Bersama Manusia

Sekalipun adzan dikumandang oleh muadzin berbeda, muadzin iqamah tetap cukup satu kali saja.

 

Saat ini atau masa sekarang dalam satu masjid sekalipun berukuran besar cukup dengan satu muadzin. 

 

Karena setiap masjid muadzin cukup satu tetapi dengan pengerasa suara yang diperbanyak. Ini tidak berarti bahwa menambah muadzin lebih dari satu untuk satu masjid itu dilarang.

 

BACA JUGA:Raja Terjebak Perangkap Sendiri hingga Harus Cium Pantat Abu Nawas

Tetap saja akan diperbolehkan. Bahkan dianjurkan untuk masjid-masjid agung yang berkapasitas banyak dan aktivitasnya padat. Hal ini juga seperti yang dilakukan oleh sahabat Utsman bin Affan, untuk berjaga-jaga jikalau salah satu dari muadzinnya sedang udzur

 

Bilal bin Rabah r.a adalah petugas adzan pada masa Nabi. Bekas budak yang berkulit hiyam asal Afrika yang pernah disiksa karena mempertahankan keyakinannya itu mempunyai suara emas yang khas. Posisi sebagai muadzin semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja atau saat keluar kota bersama Nabi.

 

Beliau hampir-hampir tidak pernah berpisah dengan Nabi, hingga Rasulullah menemui Allah Ta’ala wafat. Semenjak itulah Bilal r.a menyatakn diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. 

 

BACA JUGA:Kenapa Air Laut Rasanya Asin? Bagaimana Memasukan Unta ke Dalam Lubang Jarum? Abu Nawas Tahu Jawabannya

Padahala ketika Khalifah Abu Bakar r.a memintanya untuk jadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu, Bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi”

Kategori :