LEBONG, RBTVDISWAY.ID – Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong, telah merealisasikan penyaluran pupuk subsidi sebanyak 1.378 ton.
Saat ini tersisa 2.555 ton lagi yang akan dibagikan, sesuai usulan yang disampaikan melalui rencana definitif kebutuhan kelompok tani atau RDKK.
BACA JUGA:Harga Kedelai Stabil, tapi Harga Beras di Pasar Purwodadi Arga Makmur Bengkulu Utara Naik
Kabupaten Lebong telah menerima alokasi pupuk subsidi sebanyak 3.933 ton. Rinciannya terdiri dari 1.933 ton pupuk urea dan 2.000 ton pupuk subsidi jenis Phonska.
Diketahui, Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong mengusulkan RDKK untuk pupuk subsidi sebanyak 3.019 ton pupuk urea dan 5.348 ton pupuk Phonska.
Sawah di Kabupaten Lebong--
BACA JUGA:11 Hari Koma di RSUD, Siswa SMKN 2 Seluma yang Masuk Kolong Fuso Meninggal Dunia
Saat ini, berdasarkan data dari Disperkan Kabupaten Lebong, kecamatan yang telah merealisasikan penyaluran pupuk subsidi terbanyak adalah Kecamatan Topos, dengan jumlah realisasi pupuk urea sebanyak 60 ton dan pupuk Phonska sebanyak 350 ton.
Sementara itu, kecamatan yang hingga saat ini memiliki realisasi pupuk subsidi paling sedikit adalah Kecamatan Uram Jaya, yakni untuk pupuk urea baru 5 ton dan pupuk Phonska sebanyak 25 ton.
Pupuk subsidi di Kabupaten Lebong dipasok oleh PT Suke Indo Buana Agro, dan untuk proses penyalurannya diawasi langsung oleh Disperkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pupuk subsidi benar-benar disalurkan tepat sasaran.
BACA JUGA:Dulu Mencuri dengan Pecah Kaca Mobil, Sekarang Jualan Narkoba, Entah Kapan Tobatnya
Kepala Dinas Disperkan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo, menjelaskan bahwa pupuk subsidi diberikan kepada petani yang tergabung dalam kelompok pertanian dan terdaftar aktif.
Sebaliknya, petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani dipastikan tidak akan mendapatkan pupuk subsidi, baik untuk jenis urea maupun Phonska.
“Kalau yang kita terima tadi kan 1.900. Kalau menjadi 2.500 kuota untuk ureanya, itu sekitar penambahan 600. Nah, kalau untuk MPK-nya saat itu 2.000, minimal 1.000 lagi tambahannya,” ujar Hedi Parindo.
BACA JUGA:Dampak Kemarau, Harga Beras hingga Sayuran di Pasar Tradisional Modern Bengkulu Melonjak