Produktivitas Menurun, Hasil Panen Petani di Bengkulu Utara Dinilai Jauh dari Ideal
Petani di Bengkulu Utara --
BENGKULU UTARA, RBTVDISWAY.ID – Kawasan persawahan di kecamatan Arma Jaya, kabupaten BENGKULU UTARA, kini hanya mampu menghasilkan gabah sekitar 3 hingga 4 ton per hektarenya.
Produktivitas gabah hasil panen ini, dinilai sangat jauh dari angka ideal yang diharapkan, yakni antara 6 hingga 7 ton per hektare.
BACA JUGA:Beasiswa Garuda 2025 Sudah Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
Disampaikan sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHPKP) Bengkulu Utara Juwita Abadi, bahwa penyebab menurunnya hasil produksi ini dikarenakan unsur tanah yang sudah tidak produktif.
Kondisi itu akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan penggunaan pestisida.

Petani di Bengkulu Utara--
BACA JUGA:Begini Detik-detik Penangkapan Terduga Pelaku Pembunuhan 2 Bocah, Mencekam, Tidak Ada Warga yang Tahu
Maka dari itu dikatakan Juwita, pemerintah daerah terus mengajak petani agar dapat menggunakan pupuk organik, yang bisa membantu mengembalikan kesuburan dan memperbaiki struktur tanah.
Penggunaan pupuk organik telah dilakukan percontohan pada kegiatan sekolah lapang tematik pada oktober 2024 lalu.
Terdapat 10 hektare lahan yang diikutkan program tersebut, dengan hasil produksi sebelumnya sebanyak 4,5 gabah ton per hektare, naik menjadi rata-rata 8 hingga 9 ton per hektare.
BACA JUGA:Begini Detik-detik Penangkapan Terduga Pelaku Pembunuhan 2 Bocah, Mencekam, Tidak Ada Warga yang Tahu
Ditambahkan juwita, pemerintah saat ini terus melakukan sosialisasi dan menggalakan kembali penggunaan pupuk organik, khususnya di wilayah persawahan yang memiliki unsur tanah yang kurang baik, seperti di kawasan persawahan kemumu.
“Idealnya produksi gabah secara umum apabila dikelola dengan baik itu mencapai bisa 8 ton per hektar itupun dengan struktur tanah yang memadai. Hasil dari penelitian pertanian sawah yang tidak ideal itu karena tanah yang tidak baik lagi” jelas Juwita Abadi
BACA JUGA:Catat! Cara dan Syarat Naik MRT dan LRT Gratis, Berlaku Kapan?
Novan Alqadri
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


