4 Strategi Camat Singaran Pati Demi Mendukung Program Wali Kota 'Bengkulu BISA'

RT diminta untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh. Hasil pendataan tersebut akan menjadi dasar untuk menyikapi dua kelompok warga, yaitu mereka yang tidak mampu dan mereka yang tidak mau berlangganan.

Bagi warga yang tidak mampu, akan diupayakan solusi berupa subsidi silang melalui sinergi dengan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dan Kelurahan. 

Semntara itu bagi warga yang menolak berlangganan tanpa alasan jelas, akan diberikan pendekatan edukatif agar menyadari pentingnya pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.

Tak hanya itu, strategi ini juga disertai dengan penguatan pengelolaan sampah berbasis 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace). 

Warga diedukasi untuk memilah sampah organik dan anorganik, di mana sampah organik akan dijadikan pupuk kompos atau pupuk cair, sedangkan sampah anorganik diarahkan ke bank sampah.

BACA JUGA:Buktikan, Sambil Jawab Pertanyaan Ringan Kamu Bisa Dapat Cuan Saldo DANA Tak Terhingga, Ini Aplikasinya

3. Pemberdayaan LPM dalam Pengelolaan Sampah Terstruktur

Langkah ketiga melibatkan penguatan peran LPM di setiap Kelurahan. LPM didorong untuk memiliki data valid mengenai jumlah warga dan potensi timbulan sampah di wilayahnya. 

Hal ini berguna untuk merancang sistem pengelolaan sampah secara struktural, termasuk bekerja sama dengan RT dan pihak ketiga.

Melalui pendekatan ini, LPM diharapkan dapat menjadi pengelola utama sistem pengangkutan dan pemrosesan sampah di tingkat Kelurahan. 

Camat juga menyebutkan bahwa kepemilikan hak kelola oleh LPM memungkinkan proses berjalan lebih terkontrol dan terukur.

"Kalau masyarakat sudah paham dan peduli, kita bisa menarik peran pemerintah secara perlahan. Tapi saat masyarakat belum mampu, pemerintah harus hadir untuk memberdayakan," tuturnya.

BACA JUGA:Ternyata Sudah Hadir Sejak Tahun 2000, Situs Web Ini Bisa Bikin Saldo Nambah DANA

4. Gerakan Gotong Royong Rutin dan Terjadwal

Sumber: