Iklan RBTV

Iran Kecolongan, Ternyata Israel Punya Pabrik Drone di Iran, Lalu Di Mana Israel Simpan Nuklirnya?

Iran Kecolongan, Ternyata Israel Punya Pabrik Drone di Iran, Lalu Di Mana Israel Simpan Nuklirnya?

Pasukan Iran gerebek pabrik drone milik Israel di Iran--

Operasi tersebut mengandalkan "pemikiran inovatif, perencanaan yang berani, dan operasi bedah dengan teknologi canggih, pasukan khusus, dan agen yang beroperasi di jantung Iran sambil sepenuhnya menghindari mata intelijen lokal," kata pejabat tersebut.

BACA JUGA:Rudal Iran Disimpan 90 Meter di Bawah Tanah, Sekejap Bisa Hapus Israel dari Peta Dunia

Di mana Israel Simpan Senjata Nuklir?

Dalam tahun ini, Israel sudah melancarkan serangan ke lima negara: Palestina, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Iran. 

Namun begitu diserang balik Iran dengan misil-misil balistiknya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kabur ke Yunani. 

Warganya yang selama ini “merayakan” penderitaan penduduk Palestina di Gaza dan Tepi Barat pun mulai histeris dan kocar-kacir mencari perlindungan. 

Saling balas serangan Israel-Iran jelas merecoki negosiasi program nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang sudah dilakukan di Oman dan Roma, Italia April 2025 lalu. 

Akibat serangan Israel ke ibukota Tehran pada Jumat (13/6/2025), Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memastikan fase negosiasi berikutnya yang dijadwalkan pada 22 Juni 2025 di Oman dipastikan batal.  

Pada 8 Juni 2025 lalu, Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib mengklaim memiliki dokumen-dokumen rahasia dan sensitif terkait program nuklir Israel dan keterkaitan Amerika serta negara-negara Barat lain dalam pengembangan fasilitasnya. 

Pada dini hari 13 Juni 2025, PM Netanyahu membalasnya dengan menyatakan Israel melancarkan serangan preemtif dengan sandi Operation Rising Lion. 

BACA JUGA:Daftar Negara di Belakang Iran dan Israel, Semuanya Punya Bom Nuklir, Dunia ‘Kiamat’

Misil-misil Israel dan sejumlah drone-nya pun menyasar gedung-gedung permukiman di Tehran dan beberapa fasilitas nuklir Iran. 

Serangan Israel menuai kecaman sejumlah pihak, termasuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA).  

“Otoritas Iran mengonfirmasi situs pengayaan (nuklir) Natanz turut terdampak tetapi tidak ada peningkatan radiasi. Mereka juga melaporkan situs Esfahan dan Fordow tidak terdampak. Perkembangan (serangan) ini sangat mengkhawatirkan. Berulang kali saya menyatakan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh jadi sasaran serangan, terlepas apapun konteksnya karena akan berdampak pada masyarakat dan lingkingan. Serangan-serangan seperti itu akan memiliki implikasi serius bagi keamanan dan keselamatan nuklir, begitu juga dengan keamanan dan perdamaian kawasan,” ujar Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi di laman resmi IAEA. 

Merasa kedaulatannya dilanggar, Iran membalas serangan sebagaimana yang terjadi pada April 2024 ketika Gedung Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait