Iran Kecolongan, Ternyata Israel Punya Pabrik Drone di Iran, Lalu Di Mana Israel Simpan Nuklirnya?
Pasukan Iran gerebek pabrik drone milik Israel di Iran--
Kelak pada 1976, NRC membawa hipotesa laporan-laporan yang tersedia kepada Presiden Jimmy Carter bahwa uranium yang dicuri itu diyakini dibawa agen-agen Israel. Namun pemerintahan Carter menolak membuat keputusan karena menganggap hasil laporannya tidak konklusif.
Menurut laporan CIA lainnya, sambung Cohen, Israel sangat mungkin untuk memulai produksi senjata nuklirnya seiring terjadinya Perang Enam Hari (5-10 Juni 1967).
Adapun menurut jurnalis investigasi Seymour Hersh dalam laporan yang dibukukannya, The Samson Option: Israel’s Nuclear Arsenal and American Foreign Policy, PM Levi Eshkol memerintahkan kepala riset dan pengembangan Kementerian Pertahanan Israel Brigjen Yitzhak Yaakov untuk menyiapkan dua senjata nuklir di Reaktor Dimona, meski batal karena kekurangan suplai plutonium.
Baru pada 1968 Israel melalui operasi rahasia yang dilancarkan agensi intelijen Mossad, membeli 200 ton uranium secara rahasia dari perusahaan tambang Belgia, Union Minière du Haut Katanga.
Seiring Perang Yom Kippur (6-25 Oktober 1973), Menteri Informasi Shimon Peres sesumbar ingin memamerkan kemampuan nuklir Israel sebagai gertakan terhadap pihak Arab.
Dugaan lainnya adalah percobaan bom nuklir Israel di perairan Kepulauan Prince Edwards, Samudera Hindia pada 22 September 1979.
Hingga kini, dugaan itu kondang dengan sebutan Insiden Vela karena Satelit Vela Hotel milik Amerika mendeteksi adanya dua kilatan cahaya yang menyilaukan dan hanya bisa dihasilkan dari energi nuklir.
Banyak pihak meyakini itu adalah percobaan senjata nuklir milik Israel yang bekerjasama dengan Afrika Selatan meski tudingan itu belum bisa diungkap karena kekurangan bukti.
Presiden Carter enggan untuk langsung menuduh karena akan mengganggu kelanggengan Persetujuan Camp David 1978 dan Perjanjian Damai Mesir-Israel 1979 yang dimediasinya.
BACA JUGA:Iran dan Pakistan Keroyok Israel, Netanyahu Merana Melihat Kehancuran Karena Rudal Iran
“Walaupun terdapat keyakinan yang besar di antara para ilmuwan kami bahwa memang Israel melakukan uji coba ledakan nuklir di samudera dekat perairan selatan Afrika Selatan,” tulis Presiden Carter dalam catatan hariannya, dikutip Kai Bird dalam The Outlier: The Unfinished Presidency of Jimmy Carter.
“Misteri” tentang fasilitas Dimona juga sempat diungkap whistleblower yang juga mantan insinyur nuklirnya, John Crossman alias Mordechai Vanunu. Ia memberi kesaksian dan sejumlah bukti foto kepada media Inggris Sunday Times untuk imbalan yang tak diungkapkan.
Sunday Times mewawancarai Vanunu di suatu tempat di Australia pada 10 September 1986 untuk mengungkap program senjata nuklir Israel di Fasilitas Nuklir Dimona.
Pihak Sunday Times pun memverifikasi cerita-cerita dari Vanunu kepada beberapa pakar nuklir seperti perancang senjata nuklir Amerika Theodore Taylor dan mantan insinyur Atomic Weapons Establishment (AWE) Inggris Frank Barnaby, sebelum dimuat.
Tak ayal Vanunu jadi buruan pemerintah Israel dan agen-agen intelijen Mossad menculiknya di Roma, Italia pada 30 September 1986.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


