Lagi Ramai, Banyak yang Takut Minum Obat Cacing Karena Bisa Keluar Cacing Utuh dari Tubuh, Benarkah?

Perlu dipahami, setiap obat cacing bekerja dengan cara berbeda. Hasilnya pun tidak selalu sama ada yang membuat cacing lumpuh lalu keluar utuh, ada pula yang membuatnya hancur di dalam usus. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Pirantel Pamoat (Combantrin, Konvermex, Upixon)

Cara kerja: Melumpuhkan otot cacing sehingga mereka tidak bisa menempel di usus.
Hasil: Cacing biasanya keluar utuh bersama feses, kadang masih bergerak sedikit.

2. Mebendazole (Vermox, Vermoran)

Cara kerja: Menghambat penyerapan gula oleh cacing, membuat mereka kehabisan energi lalu mati.
Hasil: Umumnya cacing hancur di usus, jarang terlihat utuh.

3. Albendazole (Zentel, Alben)

Cara kerja: Hampir sama dengan mebendazole, membuat cacing mati perlahan.
Hasil: Cacing lebih sering hancur ketimbang keluar utuh.

4. Ivermectin (Stromectol, Ivermax – resep dokter)

Cara kerja: Mengacaukan sistem saraf cacing hingga lumpuh total.
Hasil: Efektif untuk cacing tambang, biasanya keluar dalam bentuk hancur.

5. Praziquantel (Biltricide – resep dokter

Cara kerja: Membuat cacing pipih seperti schistosoma kejang hingga mati.
Hasil: Keluar dalam potongan kecil, bukan utuh.
Jadi, tidak semua obat cacing menghasilkan efek yang sama. Jika kamu melihat cacing keluar utuh, itu kemungkinan besar karena obat yang digunakan adalah pirantel pamoat.

BACA JUGA:Kolaborasi Pemkot Bengkulu dan KPU Kota, Gelar Kajian Teknis Sistem Pemilu dan Penataan Daerah Pemilihan

Fakta Medis, Benarkah Cacing Bisa Keluar Hidup?

Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, seperti dikutip dari laman Alodokter, obat cacing yang mengandung pirantel pamoat memang bisa menyebabkan cacing keluar dalam kondisi utuh. Namun, hal itu bukan berarti obat tidak bekerja. 

Justru sebaliknya, karena cacing sudah lumpuh, tubuh akan mengeluarkannya bersama feses.

Jika tidak ada cacing di tubuh, tentu tidak akan ada yang keluar. Begitu juga sebaliknya, kalau infeksi cukup parah, kadang cacing bisa terlihat keluar bukan hanya lewat tinja, tapi juga mencoba mencari jalan lain, misalnya melalui mulut atau hidung. 

Meski jarang, kondisi ini bisa terjadi bila jumlah cacing dalam tubuh sudah terlalu banyak.

Sumber: