Syekh Kiramatullah Ungku Saliah, Fotonya Banyak Dipajang di Rumah Makan Padang, Ini Karomahnya
Syekh Kiramatullah Ungku Saliah, Fotonya Banyak Dipajang di Rumah Makan Padang, Ini Karomahnya--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Jika berkunjung ke rumah makan Padang, atau ke tempat lain yang dimiliki oleh orang Minang, sering kali dijumpai foto seorang kakek berkopiah hitam dan berkalung sorban.
Foto tersebut kerap dipajang di tembok, sehingga akan sangat mudah dilihat oleh orang lain.
BACA JUGA:Realisasi KUR di Bengkulu Masih Rendah, Baru Rp937,7 Miliar
Mungkin orang yang tak mengerti sosok kakek tersebut akan mengira bahwa orang yang ada di foto adalah salah satu kerabat pemilik warung. Padahal foto tersebut dipajang juga di banyak rumah makan Padang lain.
Memang bagi orang Sumatera Barat, khususnya Pariaman tentu sudah akrab dengan nama Ungku Saliah. Ungku Saliah atau yang bernama Syekh Kiramatulla Ungku Saliah adalah salah tokoh yang sangat dikenal dan dihormati warga Pariaman.
Berbagai cerita dan literatur menyebut jika Ungku Saliah lahir sekitaran tahun 1887 dan merupakan penganut Mazhab Syafii. Ungku dikenal sebagai tokoh dan penyiar agama Islam di Pariaman. Hingga saat ini, literatur yang membahas tokoh terkenal ini sangat jarang ditemukan. Cerita tentang Ungku lebih banyak berasal dari mulut ke mulut, generasi ke generasi.
Dirilis dari laman Wikipedia, Syekh Kiramatullah Ungku Saliah lahir tahun 1887-3 Agustus 1974. Beliau adalah ulama Indonesia dari Padang Pariaman Sumbar.
BACA JUGA:Masyaallah, 11 Sahabat Nabi Ini Dijamin Masuk Surga
Ungku Saliah dilahirkan di Pasa Panjang Sungai Sariak. Ungku Saliah adalah tokoh yang sangat terkenal dan dihormati warga Padang Pariaman Sumbar. Ungku Saliah adalah penganut Mahzab Syafi’i dan dikenal sebagai tokoh dan penyiar agama Islam di Pariaman, Sumatera Barat.
Ibunya bernama Tuneh, perempuan dari Sungai Sariak yang berasal dari Suku Sikumbang, dan ayahnya bernama Turih, lelaki asal Suku Mandailiang.
Ungku Saliah yang berpaham matrilineal adalah anak Sikumbang. Foto Ungku Saliah sering terpajang di beberapa rumah makan yang pemiliknya berasal dari Pariaman.
Orangtuanya memberi nama Dawat. Dari empat kakak beradik, hanya Dawat yang menjadi ulama. Pada usia belasan tahun Dawat merantau untuk belajar ilmu tarekat kepada Syekh Muhammad Yatim, Tuanku Mudiak Padang di Surau Kalampalan, Ampalu Tinggi.
BACA JUGA:Dituding Lakukan Pungli, Ini Penjelasan PGRI Seluma
Budi pekertinya yang santun membuat Dawat diberi gelar Saliah oleh gurunya. Saliah artinya anak yang saleh. Sedangkan Ungku adalah panggilan untuk guru ngaji. Gelar inilah yang melekat sepanjang hayat pada dirinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: