Iklan RBTV Dalam Berita

Amalkan Sholawat Kamaliyah, Pahala Berlipat 100 Ribu, Ingatan Menjadi Tajam

Amalkan Sholawat Kamaliyah, Pahala Berlipat 100 Ribu, Ingatan Menjadi Tajam

Sholawat Kamaliyah yang membuat ingatan menjadi tajam--

 

Kedua, menolak lupa. Sebagai manusia, tentu sifat lupa adalah hal wajar. Tetapi, tentu ketajaman ingatan adalah keunggulan tersendiri yang banyak diidamkan orang. Salah satu khasiat sholawat Kamaliyah adalah mampu menolak lupa.

 

Dalam kitab Sa’âdatuddârain Syekh Yusuf bin Isma’il an-Nabhani menjelaskan, sholawat Kamaliyah yang dinisbatkan kepada Nabi Khidir as ini memiliki khasiat mampu menolak lupa. 

 

Dalam salah satu riwayat dikisahkan sosok Syekh Ali Syibromalisi yang (wafat 1087 H) mengalami kebutaan. Di suatu hari Jumat sebelum melaksanakan shalat, Syekh Ali bertamu ke rumah Syihab al-Khaffaji. Syekh Ali pun dipersilakan duduk di sebuah kursi, sementara Syihab duduk di hadapannya dan bertanya kepada Syekh Ali perihal persoalan-persoalan pelik. 

 

Hebatnya, Syekh Ali mampu menjawab setiap persoalan yang diajukan beserta menyebutkan sumber kitab (buku) pengambilannya, lengkap pula dengan sanad-sanadnya.

 

Pada Jumat berikutnya, Syekh Ali melakukan hal yang sama. Ia juga ditanyai hal-hal sulit dan menjawabnya dengan menyebutkan rujukan kitab beserta sanad-sanadnya, sebagaimana Jum’at lalu. Kemudian, beliau pun ditanya, mengapa bisa sehabat itu. Padahal ia buta, tetapi seperti orang yang mampu melihat dengan baik.

BACA JUGA:Gus Baha Ajarkan Amalan Malam 1 Suro, Diantaranya Membaca Kalimat Tasbih 10 kali

 

Syekh Ali pun menjawab dengan mengungkapkan kisahnya. Dulu, ia mempunyai seorang kawan setia yang selalu bersama dalam menuntut ilmu. Akan tetapi kedunya terpaksa berpisah karena ia memutuskan untuk belajar ilmu ramal—ilmu yang digunakan untuk mengetahui kejadian yang akan datang dengan menggaris di atas pasir, termasuk juga ilmu perbintangan—. Dengan kondisi matanya yang buta, hal ini terlalu sulit bagi Syekh Ali.  

 

Ia pun mendatangi gurunya, menceritakan apa yang sedang terjadi pada dirinya, dan meminta sang guru untuk mengajari ilmu ramal itu. Namun, sang guru menolak, menyadari bahwa Syekh Ali tidak mungkin mampu memahami ilmu tersebut, karena untuk memahaminya harus dengan penglihatan. Sementara ia tidak bisa melihat. Syekh Ali pun merasa sangat kecewa. Saking sedihnya, ia mogok makan selama dua hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: