Sedihnya Guru SDN 116 Seluma, Tahun Ajaran Baru Hanya Menerima 1 Murid
Sedihnya Guru SDN 116 Seluma, Tahun Ajaran Baru Hanya Menerima 1 Murid--
"Iya mas, beberapa murid seperti kelas 3 dan 5 terpaksa kami gabungkan, walau kami kerepotan saat mengajar, tapi setidaknya suasana kelas menjadi lebih hidup karena ramai," ujar Rebi Meidiyanti.
Menyikapi hal ini Ketua Komite SDN 116 Seluma yang sekaligus menjabat Ketua BPD Simpang, Sapuan mengatakan kondisi ini berbanding terbalik dengan sekolah milik Yayasan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta yang ada di Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara.
BACA JUGA:Pengumuman PPDB, 559 Lulusan SMP Belum Mendapat Sekolah
Menurutnya, jika dilihat dari strategi marketing, sekolah pemerintah terkesan dibatasi dalam penggunaan dana BOS untuk sistem perekrutan siswa barunya, sedangkan di sekolah yayasan yang ada di desanya, seluruh sarana prasarana telah difasilitasi, sehingga minat orang tua wali murid, cenderung lebih memilih sekolah swasta.
"Iya pak, SD Negeri kami ini dibatasi untuk penggunaan Dana BOS dalam perekrutan siswa baru, kalau strategi marketingnya disamakan dengan sekolah yayasan yang mampu memenuhi segala kebutuhan sarana prasarana peserta didik, mungkin sekolah kami ini tidak terancam tutup karena minimnya murid," ujar Sapuan.
BACA JUGA:PPDB SMA di Bengkulu Tengah, Kuota 3 Jalur Tidak Terpenuhi
Tidak sedikit para wali murid yang memilih menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah swasta yang ada di Desa Simpang karena ingin kenyamanan saat proses belajar mengajar. Hal tersebut diungkapkan sejumlah wali murid yang memilih menyekolahkan anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Simpang karena merasa lebih nyaman, terlebih kental untuk mendapatkan pendidikan agama.
"Kalau menurut saya, pastinya wali murid memilih sekolah yang lebih nyaman buat belajar, kalau di SD Negeri kami ini karena para gurunya kebanyakan dari luar desa jadi sering terlambat mengajar," ujar Herman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: