Warga desa Urai Bantah Dugaan Pemalakan di Jalinbar Ketahun – Bengkulu Utara
Rbtvcamkoha - Warga desa Urai, Kecamatan Ketahun, melalui Kepala Dusun II Desa Urai, Bambang Putra membantah terkait adanya dugaan aksi pemalakan hingga penganiayaan terhadap seorang sopir truk pada Minggu malam, (06/11) lalu.
Bambang menjelaskan, bahwa tidak ada aksi pemalakan hingga ke penganiayaan yang dilakukan terhadap sopir truk ekspedisi bernama Sodik Yunanto (44), asal Jawa Tengah.
Diceritakan Bambang, awalnya sopir beserta mobil dihadang oleh beberapa warga, karena memang saat ini warga tidak berkenan adanya mobil dengan muatan berat melintas di jalan tersebut.
Dikarenakan jalan yang sudah mengalami kerusakan parah, dan belum ada perbaikan hingga saat ini, karena jalan tersebut diklaim sebagai jalan non status.
Terlebih saat ini adanya peralihan arus lalu lintas karena adanya perbaikan jembatan di ruas jalan lintas Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya.
\"Itu aksi spontanitas masyarakat karena kecewa jalan rusak sejak tahun 2009 tidak pernah diperbaiki. Sehingga warga memblokir jalan untuk kendaraan truk,\" kata Bambang.
Lanjut Bambang menceritakan, pada saat peristiwa berlangsung, ada dua unit truk yang akan melintas. Pada saat diberhentikan, sopir tidak memberhentikan kendaraannya.
Hingga dikatakan Bambang, mobil truk sempat menyenggol sepeda motor milik salah satu warganya, hingga warga mengalami terkilir di bagian tangan.
\"Mobil truk bersenggolan dengan motor warga saya. Kemudian sopir dikejar dan berhenti di Desa Serangai. Kemudian saya dapat telpon dan saya susul ke sana,\" tutur Bambang.
Setelah itu, Bambang yang tiba di lokasi berusaha bernegosiasi dengan kernet truk dan mendamaikan antara warga dan sopir beserta kernet, terkait insiden penyerempetan truk dengan sepeda motor milik warganya.
\"Jadi berdamailah waktu itu dan disetujui oleh kernetnya untuk membayar Rp 300 ribu, sebagai biaya pengobatan warga saya yang terkilir,\" ujar Bambang.
Sementara itu Kades Urai Nodi Haryanda, mengatakan saat ini situasi telah kondusif. Namun warga di 4 desa, yakni Urai, Seringai, Selolong dan Air Lakok, masih tidak memperkenankan mobil bermuatan berat melintas di Jalinbar pesisir tersebut.
\"Situasinya kondusif. Saat ini memang mobil truk masih belum boleh melintas oleh warga,\" tandas Nodi.
Novan Alqadri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: