Iklan dempo dalam berita

Ini Alasan Banyak Nyawa Melayang di Gunung Everest, Apakah hanya Karena Faktor Cuaca?

Ini Alasan Banyak Nyawa Melayang di Gunung Everest, Apakah hanya Karena Faktor Cuaca?

Pendakian Gunung Everest--

6. Saat kondisi fisik melemah, mental pun akan mengalami hal yang sama

Ketika seseorang mencapai zona kematian, tubuhnya mulai berantakan. Tetapi jika ia dapat menjaga akal sehat dan bertahan, ia harus merasionalisasi beberapa ribu kaki terakhir dari perjalanan. Karena saat tubuh gagal berfungsi, otak pun akan mengalami hal yang sama.

 

Pendaki dapat mengalami edema otak di ketinggian, yang dapat menyebabkan muntah dan membuat konsentrasinya terganggu. Menurut Business Insider, pendaki bisa saja lupa bahwa mereka sedang berada di Everest, dan mereka akan berhalusinasi atau melakukan hal-hal aneh dan irasional lainnya.

 

Beberapa pendaki bahkan mungkin saja mengalami semacam psikosis ketika ia sendirian di sana. Beberapa pendaki menceritakan bahwa ia menghabiskan waktu berjam-jam dengan teman halusinasinya.

BACA JUGA:Pinjol BCA Limit Sampai Rp100 Juta, Ini Syarat dan Cara Pinjamnya

 

7. Tidak adanya upaya untuk membantu menyelamatkan orang lain

Semua yang mendaki gunung Everest mengalami situasi yang sama sulitnya, dan beberapa orang bahkan benar-benar memburuk. Itu yang membuat semua orang di Everest mengalami dilema yang sulit. 

 

Haruskah membantu seseorang yang jelas tidak akan bertahan tanpa bantuan, namun membantu orang lain justru bisa membahayakan diri sendiri. Atau terus berjalan mencapai puncak, dan berharap bisa kembali dengan selamat.

 

Begitu seseorang berada di zona kematian, hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk membantu sesama pendaki dalam kesusahan karena tidak memiliki kapasitas fisik untuk merawat diri sendiri dan orang lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: