Iklan RBTV Dalam Berita

Kisah Presiden, Jokowi Dilempar Sandal, Soeharto Dapat Tomat dan Telur Busuk, Sukarno Digranat

Kisah Presiden, Jokowi Dilempar Sandal, Soeharto Dapat Tomat dan Telur Busuk, Sukarno Digranat

Seorang perempuan membuat kehebohan dengan melemparkan sandal ke Presiden Jokowi--

SBY dikatakan juga tidak gusar terhadap orang yang melempar kelereng ke arah kendaraan dan iring-iringannya. 

“Presiden tidak kecewa. Mereka melakukan sekadar iseng saja,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

BACA JUGA:Prediksi BMKG Kemarau Masih Panjang, Berikut Doa Minta Diturunkan Hujan

 

Mantan Presiden Soeharto Ditimpuk Tomat

 

Kalau SBY hanya dilempari kendaraannya dengan kelereng, lain lagi dengan cerita Presiden Kedua RI Soeharto. 

Soeharto pernah dilempari tomat dan telur busuk saat berkunjung ke Australia. Kejadian itu diyakini terjadi karena Soeharto tak mengindahkan “dhawuh” leluhur. Sebelum menjadi presiden, dia memang telah berkecimpung dengan dunia kebatinan Jawa.

Bersama Soedjono Hoemardhani, Soeharto berguru pada Rama Marta. Dan kala memimpin Nusantara, Soedjono tetap memantau Soeharto dengan bantuan guru spiritual dan para leluhur. 

Kata Dr Budyapradipta, pakar Sastra Jawa Universitas Indonesia, banyak kebijakan politik Soeharto yang dikomunikasikan dahulu dengan leluhur, sebelum disahkan.

BACA JUGA:Orang Kaya Tapi Dapat Bansos, Kok Bisa? Ini Cara Melaporkannya, Identitas Pelapor Dirahasiakan

“Soeharto terus-menerus meminta pertimbangan dhawuh ini,” kata Budyapradipta. Dhawuh yang dimaksud Budyapradipta adalah pesan leluhur. 

Budyapradipta sendiri mendengar cerita itu langsung dari Soedjono ketika menjadi sekretaris pribadinya, pada 1983–1986. Kata Budyapradipta, ada sebuah kejadian menarik kala Soeharto tak mengacuhi dhawuh leluhur. Pada waktu Soeharto hendak melakukan kunjungan ke Filipina dan Australia, Rama Dijat pun diundang Soedjono ke rumahnya.

Roh yang masuk dalam diri Rama Dijat mengatakan, perjalanan Soeharto ke Australia haruslah diawasi. Pesan itu disampaikan Soedjono kepada Yoga Soegama, pemimpin Badan Intelijen Negara saat itu. 

Tapi kata Yoga, Filipina-lah yang harus diwaspadai. Sebab, Marcos baru saja digulingkan. “Kenyataannya, kondisi di Filipina aman saja,” ujar Budyapradipta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: