Iklan dempo dalam berita

Atap Masjid Jamik Bengkulu Bertingkat Tiga, Ternyata Ini Maknanya Menurut Bung Karno

Atap Masjid Jamik Bengkulu Bertingkat Tiga, Ternyata Ini Maknanya Menurut Bung Karno

Masjid Jamik Kota Bengkulu--

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Informasi ini sangat bermanfaat buat kita. Masjid Jamik Bengkulu adalah salah satu masjid bersejarah di Kota Bengkulu. 

Masjid Jamik Bengkulu merupakan salah satu karya arsitektur oleh Soekarno atau Bung Karno selama masa pengasingan di Bengkulu. Masjid ini memiliki corak arsitektur Jawa dan Sumatra. Karena itu, Masjid Jamik Bengkulu juga terkenal dengan julukan Masjid Bung Karno.

Sekarang Masjid Jamik Bengkulu dinyatakan sebagai bangunan bersejarah di Indonesia, dengan kategori benda cagar budaya. 

Awalnya, seperti dirilis dari wikipedia, Masjid Jamik Bengkulu merupakan sebuah bangunan kecil yang dikenal dengan Surau Lamo. 

Awal abad ke-18, Masjid Jamik Bengkulu dipindahkan ke lokasi tempat masjid sekarang berdiri. Arsitektur bangunan masjid pada masa itu masih terbuat dari kayu dan atap rumbia. Selain itu, lantai yang digunakan masih sederhana. Masjid ini didirikan oleh Daeng Makulle, seorang Datuk Dagang dari Tengah Padang. 

Awal tahun 1930, Gubernur Jenderal Hindia Belanda de Jonge mengeluarkan kebijakan baru dalam mempersempit ruang gerak kaum pergerakan di bidang politik. 

BACA JUGA:Kenapa Benteng Marlborough Bentuknya Kura-kura? Terkait Film atau Biar Pertahanan Kuat, Ini Penjelasannya

Kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Jenderal yaitu larangan berkumpul dan melakukan rapat dengan hukuman pelanggar berupa hukuman buang. 

Bung Karno salah satu tokoh pergerakan dihukum buang akibat melanggar peraturan yang dikeluarkan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Ia bersama keluarga dibuang ke Flores pada 1930, lalu dipindahkan ke Bengkulu pada 1938. 

Saat itu, masyarakat Bengulu menginginkan perbaikan masjid ini. Pada saat yang sama, Soekarno membantu masyarakat merancang arsitektur masjid ini. Awal perencanaan, Soekarno meminta persetujuan kaum-kaum berpengaruh di sana. Walaupun mendapat perlawanan, akhirnya Soekarno dapat mewujudkan rancangan arsitektur Masjid Jamik Bengkulu.

Struktur bangunan masjid tidak berubah banyak. Sebagian struktur masjid masih dipertahankan, kecuali dinding dan lantai, masing-masing ditinggikan 2 dan 30 meter. Hal lain yang dirancang oleh Bung Karno adalah bagian atap dan tiang masjid.

Hingga saat ini, masjid ini sudah tiga kali mengalami renovasi. Tahun 2000, area halaman masjid mengecil setelah penambahan jalan di sekitar masjid. Tahun 2004, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan Masjid Jamik Bengkulu sebagai bangunan cagar budaya. Penetapan ini diperkuat dengan Undang Undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. 

 

Masjid Jamik Bengkulu memiliki ciri khas berupa gaya arsitektur dengan corak Jawa dan Sumatra. Atap masjid bertumpuk dan bertingkat tiga, yang melambangkan iman, Islam, dan Ihsan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: