Sosok Mahluk Gaib Sabdo Palon dan Sumpah Kehancuran Tanah Jawa
sabdo palon dan sumpah kehancuran tanah jawa--
Kemudian Sabdo Palon dan Naya Genggong juga mengatakan soal kemunculan agegaman kawruh atau agama kawruh.
Dalam pengertiannya, kawruh berasal dari kata dasar dalam bahasa Jawa, yaitu weruh yang berarti mengetahui yang kemudian diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang lebih bersifat sekulur.
BACA JUGA:Gak Mau Kalah Sama PNS, Ternyata Kepala Desa Juga Punya Tunjangan, Ini Besarannya
Sedangkan wujud ramalan lainnya di masa sekarang adalah pada perkembangan aliran kepercayaan yang diramalkan terjadi pada 500 tahun setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit, 500 tahun tersebut terhitung sejak 1400 Sakadan jatuh pada 1978.
Saat itu tepat pada 10 November, Badan Penghayat Ketuhanan Yang Maha Esa “Rila” didirikan oleh Drs. Soetadi yang merupakan bentuk perkembangan dari ajaran Laskar Geriliya Maram “Rila” yang berada di Yogyakarta di bawah asuhan R. Aliman.
Sementara itu, ramalan Sabdo Palon dan Naya Genggong yang paling kontroversial adalah kehancuran Islam di Tanah Jawa yang terhuitung 500 tahun setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit.
BACA JUGA:Gaji Perangkat Desa 2023 Bikin Kaget, Cek Perbandingan PNS dan PPPK, Siapa Lebih Besar?
Bait ramalan yang juga dikenal dengan Sabdo Palon nagih janji tersebut meramalkan bahwa Agama Budi akan kembali berdiri menjadi satu di tanah Jawa.
Ramalan ini adalah salah satu yang belum teralisasi karena meskipun 500 tahun berlalu dan hingga sekarangpun, Agama Islam di Jawa masih kuat keberadaannya di tanah Jawa.
Tim liputan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: