Iklan dempo dalam berita

Pulau Kemaro dan Legenda Cinta Berawal 9 Guci Berisi Emas dan Sayuran Sawi Busuk

Pulau Kemaro dan Legenda Cinta Berawal 9 Guci Berisi Emas dan Sayuran Sawi Busuk

Pulau Kemaro di Sumatera Selatan ini menyimpan banyak kisah --

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pulau Kemaro merupakan salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Sungai Musi, Palembang. Jaraknya sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera.

Pulau Kemaro yang berasal dari kata ‘Kemarau’. Dikatakan kemarau karena pulau ini tidak pernah tenggelam meskipun air Sungai Musi sedang dalam keadaan pasang.

Di Pulau Kemaro terdapat sebuah klenteng Hok Tjing Rio. Asal usul Pulau Kemaro sangat unik dan istimewa karena tempat ini melegendakan kisah cinta Tan Bun An dan Siti Fatimah, putri Palembang.

Sejarah Pulau Kemaro berawal dari abad ke-14, ketika Palembang adalah kerajaan maritim yang berkembang pesat yang dikenal sebagai Kerajaan Sriwijaya. 

BACA JUGA:Wanita Pemilik 5 Zodiak Ini Hobi Belanja, tapi Tetap Kaya Raya dan Tidak Miskin, Ini Rahasianya

Konon, Pulau Kemaro berkaitan dengan kisah cinta tragis dari seorang saudagar Tiongkok dan seorang putri asli Palembang.

Pulau Kemaro merupakan sebuah lokasi kecil di Sungai Musi, terletak tidak jauh dari Jembatan Ampera, Palembang.

Selain terkenal dengan keindahannya, Pulau Kemaro juga sangat melegenda, karena cerita unik nan tragis di kalangan masyarakat Palembang.

Nama Pulau Kemaro diambil dari kata 'Kemarau', karena pulau ini tidak pernah tenggelam atau terendam meskipun air di Sungai Musi sedang pasang.

BACA JUGA:Umar Pernah Mengadu kepada Rasulullah Perihal Sikap Abu Bakar, Namun Semua Orang Malah Menangis

Konon Pulau Kemaro terbentuk dari legenda kisah cinta Siti Fatimah dan putra raja Tionghoa. Diceritakan, pada zaman dahulu di wilayah Sungai Musi terdapat Kerajaan Sriwijaya.

Raja yang memimpin sudah berusia lanjut. Ia memiliki putri cantik jelita bernama Siti Fatimah.

Sayangnya, tidak ada pria berani mendekati Siti fatimah, karena raja menginginkannya menikah dengan pria kaya raya.

Suatu ketika, ada kapal dagang dari China mendarat di sekitar kerajaan. Kapal ini milik Tan Bun yang merupakan anak raja China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: