Iklan dempo dalam berita

Pulau Kemaro dan Legenda Cinta Berawal 9 Guci Berisi Emas dan Sayuran Sawi Busuk

Pulau Kemaro dan Legenda Cinta Berawal 9 Guci Berisi Emas dan Sayuran Sawi Busuk

Pulau Kemaro di Sumatera Selatan ini menyimpan banyak kisah --

BACA JUGA:7 Hobi Bermanfaat di Masa Tua, Nomor 6 Hati Puas Hidup Menjadi Lebih Tenang

Ia pun bertanya kepada prajurit. Kemudian, prajurit merasa bersalah karena tidak memberitahu tuannya terlebih dahulu.

Tan Bun dan prajuritnya akhirnya menyelam untuk mengambil delapan guci yang sudah dibuang tadi.

Siti Fatimah, sudah diberi tahu Tan Bun dan prajuritnya menyelam, menunggu di atas kapal. Hari sudah semakin sore, tapi Tan Bun dan prajuritnya tak kunjung kembali dari Sungai Musi. 

Siti Fatimah pun bertekad menyusul calon suaminya dan berpesan pada dayangnya untuk tidak mengikutinya.

Ia juga berkata, jika ada gundukan tanah yang muncul dari Sungai Musi, itu berarti adalah kuburannya.

Belum sempat dayang mencegahnya, Siti Fatimah melompat ke dalam sungai.

Dayang menunggu hingga pagi datang. Namun, Tan Bun, prajuritnya, dan Siti Fatimah belum muncul juga.

Dayang pun melihat gundukan tanah muncul dari dalam Sungai Musi. Itu artinya Siti Fatimah telah meninggal dunia.

Lama-kelamaan gundukan tanah tersebut menjadi sebuah pulau yang hingga sekarang dikenal sebagai Pulau Kemaro.

BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Tulang Sejak Dini dengan Konsumsi Air Mineral pH Tinggi, Berikut Rekomendasinya

Kini, pulau tersebut sudah menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat. Di tempat ini juga terdapat sebuah vihara China yaitu klenteng Hok Tjing Rio.

Ritual Mencari Jodoh

Pulau Kemaro, merupakan sebuah kawasan wisata di Sungai Musi. Di pulau ini, ada mitos tentang pohon cinta dan ritual mencari jodoh. Seperti apa kisahnya?

Pulau Kemaro terletak tidak jauh dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak tepat di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Sungai Gerong di pusat Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: