Iklan RBTV Dalam Berita

Perbedaan Nafkah dan Uang Jajan dari Suami Buat Istri, Simak Penjelasan Buya Yahya

Perbedaan Nafkah dan Uang Jajan dari Suami Buat Istri, Simak Penjelasan Buya Yahya

Perbedaan Nafkah dan Uang Jajan dari Suami Buat Istri, Simak Penjelasan Buya Yahya--

“Bahaya juga suami belajar ilmu fiqih, jika istrinya sehari dikasih dua genggam beras,” kata Buya Yahya.

“Keterlaluan itu suami, gara-gara belajar fiqihnya, fiqih tidak pakai akhlak, nggak pakai hati, membaca kitab fiqih bab nafaqah ternyata menjadi pelit kepada istrinya yang penting ini nafaqah,” sambung Buya Yahya. 

BACA JUGA:Penting untuk Pasangan Suami Istri, Kata Ustadz Adi Hidayat Sadari 3 Hal Ini Agar Terhindar dari KDRT

Hal inilah yang menurut Buya Yahya penyebab munculnya istilah uang belanja di dalam rumah tangga. 

“Gara-gara suami pelit muncul pertanyaan mana uang belanja dari situ sebetulnya,” kata Buya Yahya.

Padahal seharusnya kata Buya Yahya tak perlu ada perbedaan antara nafkah dan uang belanja.

"Sebenarnya tidak perlu dibedakan itu semua, seorang suami memberikan kecukupan kepada keluarnya itu kewajiban, jika lebih itu sebuah kemuliaan,” tegas Buya Yahya.

“Di dalam uang belanja tentu ada nafkah. Kalau nafkah ada itung-itungan waduh itu tidak enak,” lanjut Buya Yahya. 

Buya Yahya mengingatkan bahwa fiqih sebenarnya digunakan ketika menyelesaikan problem persengketaan. 

“Hidup kita bukan level fiqih, hidup kita level tasawuf, akhlak. Kalau pakai level fiqih, jika ketemu seorang laki-laki pelit tidak memberikan nafkah maka fiqih berbicara, kasih keluarkan sekedar memberi makan,” kata Buya Yahya.

BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Dosa Suami Istri yang Membuat Tertutupnya Pintu Rezeki dalam Rumah Tangga

Kata Buya Yahya, fiqih berfungsi untuk menegakkan keadilan. “Kadang istri juga melakukan sesuatu yang lebih dalam tentang rumah tangganya, bukan pekerjaan istri mereka kerjakan,” jelas Buya Yahya. 

Buya Yahya lantas mengingatkan bahwa menanak nasi, mencuci baju, bukanlah kewajiban bagi seorang istri. “Para bapak boleh tersenyum hari ini, tapi kalau senyumnya tidak hati-hati maka menangis besok hari,” kata Buya Yahya sembari mengingatkan. Namun Buya Yahya mengingatkan juga kepada para istri agar sebaiknya tidak menerapkan sistem tersebut.

“Ada istri mengatakan tidak wajib menanak nasi, ok tidak wajib tapi kamu dapat dua genggam beras, hidup tidak seperti itu wahai istri yang sholehah,” tegas Buya Yahya saat mengingatkan. 

BACA JUGA:Jasa Istri Tidak Terukur Materi, Ini 6 Alasan Suami Dilarang Membentak Istri Ketika Marah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: