Iklan dempo dalam berita

Perbedaan Nafkah dan Uang Jajan dari Suami Buat Istri, Simak Penjelasan Buya Yahya

Perbedaan Nafkah dan Uang Jajan dari Suami Buat Istri, Simak Penjelasan Buya Yahya

Perbedaan Nafkah dan Uang Jajan dari Suami Buat Istri, Simak Penjelasan Buya Yahya--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Banyak orang menganggap bahwa nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya adalah uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, atau yang biasa disebut sebagai uang belanja.

Namun, tahukah kamu, ternyata nafkah istri dan uang belanja adalah dua hal yang berbeda. Uang belanja berupa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar rekening listrik dan air, dan biaya kebutuhan hidup lainnya. Sedangkan nafkah istri adalah yang khusus yang diberikan suami kepada istrinya atau uang jajan.

Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menjelaskan perbedaan nafkah dan uang belanja.

BACA JUGA:Falsafah 'Uang Suami Uang Istri', Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Nafkah dan uang belanja, kerap menjadi pemicu dalam kehidupan rumah tangga. 

Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan secara gamblang perbedaan antara nafkah dan uang belanja. 

“Nafkah itu adalah kewajiban yang Allah bebankan kepada suami untuk istrinya,” ujar Buya Yahya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV.

BACA JUGA:Suami Boleh Memukul Istri yang Sudah Kelewatan? Ini Kajian Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Artinya, kata Buya Yahya dalam kajiannya itu, seorang suami punya kewajiban mencukupi untuk kebutuhan pribadi yang prinsip dari istrinya.

“Urusan makannya, urusan pakaiannya, urusan tempat tinggalnya, dalam mazhab kita (Syafi’i) sesuai dengan kemampuan seorang laki-laki, dalam mazhab lain sesuai maqomnya sang istri, intinya sesuai dengan kemampuan suami,” tandas Buya Yahya. 

Jika dibelikan mobil, pakaian yang banyak serta perawatan, itu bukanlah kewajiban yang disebut nafkah. Melainkan bentuk kasih sayang dari suami kepada istri. “Beli mobil 3-4 tidak, bentuk kasih sayang jadi sekedar tentang bagaimana dia bertahan hidup dari yang dimakan atau pakaian untuk menutup auratnya, pantas atau tidaknya untuk keluar dari tempat tinggal yang layak. untuk dia yang sesuai dengan kemampuan suami,” jelas Buya Yahya.

BACA JUGA:Ketahui 8 Dosa Besar Suami Terhadap Istri, Nomor 8 Paling Banyak Disepelekan para Suami

“Selebihnya adalah kebaikan seorang suami, tambahan, dan jangan jadi suami pelit-pelit amat,” lanjut Buya Yahya. 

Buya kemudian mengingatkan kepada setiap suami yang belajar fiqih untuk tidak jadi pelit kepada istrinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: