Iklan dempo dalam berita

Buaya Darat Asal Bengkulu Tengah Ditangkap, Korbannya Remaja 15 Tahun

Buaya Darat Asal Bengkulu Tengah Ditangkap, Korbannya Remaja 15 Tahun

Pelaku kejahatan asusila ditangkap--

Pelecehan seksual yang terjadi pada anak dan remaja tentunya meninggalkan luka yang mendalam baik secara fisik maupun psikis. Trauma psikologis yang mendalam dapat dialami korban dan keluarganya. Perasaan malu, rendah diri, tidak berharga, prestasi belajar menurun, menarik diri dari pergaulan sosial, hilang rasa percaya diri, kecurigaan, sulit membangun relasi dengan orang lain, kecemasan, menyalahkan diri sendiri, balas dendam (victim blaming), powerless, helpless hingga depresi bahkan bunuh diri.

Tindakan pencegahan sexual harassment

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah perilaku pelecehan seksual pada anak dan remaja diantaranya adalah:

BACA JUGA:Sholawat Kamilah, Baca 11 kali Setelah Sholat Fardhu, Manfaatnya Rezeki Tidak akan Terputus

1. Memberikan pendidikan seks dini kepada anak.

Orang tua berperan aktif mengedukasi anak dan remaja mengenai organ tubuh dan fungsinya. Apa yang boleh disentuh oleh orang lain dan apa yang tidak boleh, siapa yang boleh menyentuhnya dan siapa yang tidak. Ajarkan kepada anak, bila ada yang menyentuh, memperlakukan organ kelaminnya atau berkata cabul kepadanya untuk berani menolak, berteriak, lari, melaporkan kepada orang tua. Edukasi ini juga dapat dilakukan dilingkungan sekolah ataupun dilingkungan kelompok bermain anak.

2. Memberikan pendidikan moral dan agama kepada anak dan remaja

Mengajarkan anak-anak dan remaja terkait perbuatan baik dan buruk yang menjadi pegangan hidup dimasyarakat. Pengetahuan mengenai imbalan dan hukuman atas perbuatan yang dilakukan. Menekankan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehingga dalam bertindak anak dan remaja selalu terarah.

2. Membangun komunikasi terbuka antara orang tua dan anak

Ini terkhusus pada remaja. Dimana remaja sudah memiliki pola berpikir yang lebih tinggi dan kompleks bila dibandingkan dengan anak-anak. Jangan ragu mengkomunikasikan hal-hal yang mungkin dianggap tabu. Beri tahu secara mendetail fungsi organ kelamin yang semakin sempurna. Minta remaja untuk menjaganya dengan cara berpakaian yang tertutup, menjaga sikap dan tutur kata. Berdiskusi dengan remaja terkait kejadian-kejadian mengenai pelecehan seksual yang pernah ada atau potensi yang mungkin muncul. Ajarkan remaja untuk memiliki kepribadian tegas, berani menolak dan melawan atas sikap yang tidak sepantasnya ia dapatkan, berani melaporkan bila ia mengetahui ada kejadian pelecehan di sekitarnya.

BACA JUGA:Bye Bye Lemak, Ini 5 Ramuan Alami Menghilangkan Perut Buncit

3. Melakukan sosialisasi massive di berbagai lini

Sosialisasi ini dapat dilakukan di sekolah-sekolah atau lingkungan pendidikan, di kelompok- kelompok ibu PKK atau pengajian, di ruang-ruang publik seperti pasar, alat transportasi umum, kantor-kantor pelayanan umum, di komunitas remaja dan yang lain. Sosialisasinya pun  bisa dilakukan beragam cara, seperti memberikan nyanyian, lukisan, fliyer, spanduk, seminar, pengembangan kepribadian, keterampilan hingga membentuk komunitas anti pelecehan seksual.

4. Melakukan penegakan hukum yang berkeadilan

Penting kiranya memberikan tindakan hukum yang sesuai bagi pelaku pelecehan seksual. Tidak memberikan kesempatan kepada pelaku untuk berdalih, menunda-nunda ataupun membalikkan fakta yang sesungguhnya. Usut hingga tuntas kasus yang terjadi dan berikan hukuman yang seharusnya ia terima.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: