Dajjal Itu Sejak Lahir Sudah Menjadi Petaka, Begini Cerita Kelahirannya hingga Dibuang ke Pulau
Sejak lahir, dajjal sudah menjadi petaka--
Setelah ibu Dajjal meninggal dunia, tinggal lah Dajjal yang masih kecil dengan bapaknya. Namun lagi-lagi, Dajjal kecil selalu saja membawa petaka bagi bapaknya.
Pada suatu malam, saat itu usia Dajjal sekitar 4 tahun. Tanpa sepengetahuan bapaknya yang sedang tidur, Dajjal merangkak menuju patung sapi betina yang ada di rumah mereka.
Kemudian Dajjal tidur di pangkuan patung itu. Keesokannya, bapaknya mendapati Dajjal masih tidur di pangkuan patung sapi tadi.
Kejadian ini kemudian disampaikan kepada tetangga. Hingga kemudian berita ini tersiar dan terdengar oleh hakim.
Bagi hakim, Dajjal kecil merupakan anak yang ajaib dan bisa membawa keberkahan. Karenanya si hakim ingin memilikinya. Dia kemudian menyusun siasat untuk menjebak bapak Dajjal.
Selanjutnya bapak Dajjal diminta menghadap ke hakim kota dan dipaksa untuk mengaku bahwa kabar yang tersiar merupakan rekayasa dirinya semata. Bapak Dajjal dipaksa untuk mengaku bahwa dirinyalah yang telah mengangkat anaknya dan menaruhnya di pangkuan patung sapi itu.
Karena bapak Dajjal menyangkal tuduhan itu, ia dipenjara dan disiksa. Kemudian Dajjal diambil oleh hakim dan dirawat di dalam istana. Dalam menghadapi siksa di penjara, bapak Dajjal tidak kuat sehingga ia terpaksa mengakui kebohongan itu.
Setelah ia mengaku, Bapak Dajjal pun diusir. Maka tinggallah ia sebatang kara karena ulah anaknya itu. Tidak lama setelah diusir, bapak Dajjal meninggal dunia.
Setelah berada di dalam istana selama kira-kira 1 tahun 1 bulan, negeri Samiri dilanda bencana dahsyat. Allah Ta'ala memusnahkan negeri itu karena perbuatan penduduknya menyembah berhala dan maksiat yang melampaui batas.
Kemudian Allah memerintahkan Jibril untuk menyelamatkan Dajjal dan membawanya ke sebuah pulau terpencil. Pulau itu berada di lautan luas yang disebut laut Yaman.
Pulau yang didiami Dajjal ini dikenal dengan nama Jazirah "ats-tsu'ban ar-Rahib wa ad-dabbah al-halba"yakni sebuah pulau yang terdapat ular mengerikan dan hewan berbulu tebal.
BACA JUGA:Siswa Beruntung Dapat Rp 1.000.000 di Oktober, Buruan Cek PIP Kemdikbud
Hewan melata yang berbulu lebat inilah yang menjaganya selama Dajjal mendiami pulau itu. Hewan itu disebut sebagai al-Jassasah yang bisa berbicara seperti manusia.
Pulau itu berukuran kecil, bagaikan tumpukan bebatuan. Pulau itu terpisah dari gugusan pulau-pulau lain. Dajjal sepanjang hari sepanjang tahun selalu tidur layaknya penghuni gua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: