Kisah Tauladan 9 Wali Songo, Ini Perjalanan Dakwahnya Dalam Penyebaran Islam di Pulau Jawa
Kisah Tauladan 9 Wali Songo, Ini Perjalanan Dakwahnya Dalam Penyebaran Islam di Pulau Jawa--
Sunan Muria dikenal sangat piawai menciptakan berbagai jenis tembang cilik (sekar alit) jenis sinom dan kinanthi yang berisi nasehat-nasehat dan ajaran Tauhid.
Seperti ayahnya, Sunan Muria juga dikenal pintar mendalang dengan membawakan lakon-lakon carangan karya Sunan Kalijaga.
BACA JUGA:Karomah Sunan Gunung Jati Mampu Hidupkan Kembali Ayam yang sedang Dipanggang
- Sunan Bonang
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dari pernikahan dengan Nyai Ageng Manila putri Arya Teja Bupati Tuban.
Nama asli Sunan Bonang yang juga merupakan nama kecilnya adalah Makhdum Ibrahim.
Sunan Bonang dikenal sebagai tokoh 9 Wali Songo yang ulung dalam berdakwah dan menguasai ilmu fikih, ushuludin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu kesaktian, dan kedigdayaan.
Dakwah awal dilakukan Sunan Bonang di daerah Kediri yang menjadi pusat ajaran Bhairawa-Tantra.
Dengan membangun masjid di Singkal yang terletak di sebelah barat Kediri, Sunan Bonang mengembangkan dakwah Islam di pedalaman yang masyarakatnya masih menganut ajaran Tantrayana.
Setelah meninggalkan Kediri, Sunan Bonang berdakwah di Lasem.
Sunan Bonang dikenal mengajarkan Islam melalui wayang, tasawuf, tembang, dan sastra sufstik.
Karya sastra sufstik yang digubah Sunan Bonang dikenal dengan nama Suluk Wujil.
Sunan Bonang wafat di pulau Bawean, pada saat itu jenazah akan dikuburkan di Bawean, akan tetapi murid-murid yang di Tuban menginginkan jenazah tersebut di kubur di Tuban.
Pada dasarnya, makam Sunan Bonang berada di 2 tempat yaitu di Bawean dan Tuban, dan dipercaya keduanya adalah asli.
BACA JUGA:Karomah Sunan Gunung Jati, Ini 6 Kisah Fenomenalnya, Salah Satunya Ubah Pohon Jadi Emas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: