Ternyata Ini Motif GANGSTER SIAP TEMPUR Membegal, Ada yang Ngaku Ikut-ikutan
Ternyata Ini Motif GANGSTER SIAP TEMPUR Membegal, Ada yang Ngaku Ikut-ikutan--
Kerajaan Al Capone tumbuh sepanjang dekade ini, begitu pula kegilaannya yang disebabkan oleh sifilis.
Kemampuan intelektual Al Capone terganggu
Pihak berwenang akhirnya menangkap Al Capone karena penggelapan pajak pada 17 Oktober 1931. Ia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara.
Al Capone menghabiskan sekitar 8 tahun di balik jeruji besi, terutama di Alcatraz. Ketika neurosifilis mengganggu kemampuan intelektualnya, ia semakin kesulitan untuk mengikuti perintah.
Jadi istri Capone, Mae, mengajukan permohonan agar suaminya dibebaskan. Lagipula, pria itu mulai mengenakan mantel musim dingin dan sarung tangan di dalam sel penjaranya yang berpemanas.
Pada bulan Februari 1938, Al Capone secara resmi didiagnosis menderita sifilis otak. Hal inilah yang pada akhirnya menjelaskan bagaimana Al Capone meninggal.
Gangster legendaris dalam sejarah dunia itu dibebaskan pada 16 November 1939 atas dasar “perilaku baik” dan kondisi medisnya. Dia menghabiskan sisa hari-harinya di Florida. Saat itu kesehatan fisik dan mentalnya semakin memburuk. Hari-hari terakhir sebelum kematian Al Capone resmi dimulai.
Bagaimana Al Capone meninggal?
Gangster yang sakit itu dirujuk ke Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore karena peradangan otak yang disebabkan oleh sifilis tahap akhir.
Pensiunan gangster ini menjadi salah satu pasien pertama dalam sejarah dunia yang diobati dengan penisilin pada 1942. Namun pengobatannya sudah terlambat. “Ia mulai sering berhalusinasi dan menderita kejang yang mirip dengan penderita epilepsi,” ungkap Margaritoff.
Kesehatan Capone memburuk saat dia secara teratur mengunjungi Dade County Medical Society. FBI menempatkan agennya untuk mengawasi mantan gangster itu.
Salah satu agen menggambarkan sesi perawatannya dengan menyebutkan bahwa Al Capone mengoceh dengan sedikit aksen Italia. “Dia menjadi sangat gemuk. Dia tentu saja dilindungi dari dunia luar oleh Mae,” ungkap si agen.
Menurut dokter, Al Capone mengalami ketegangan fisik dan saraf saat memikul tanggung jawab atas kasusnya.
Gangster legendaris dalam sejarah dunia memiliki mentalitas anak kecil di akhir hidupnya
Ia masih menikmati memancing dan selalu bersikap manis ketika ada anak-anak. Namun kondisi fisik dan sarafnya tidak mengalami perubahan setelah mendapatkan perawatan. Dia masih gugup dan mudah tersinggung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: