Benarkah 4 Suku Pedalaman Indonesia Ini Konon Dulunya Menganut Kanibalisme
suku yang pernah mempraktikkan kanibalisme--
Rata-rata Suku Korowai hidup dengan mengandalkan alam sekitar. Biasanya suku ini sering menetap di sepanjang rawa dan sungai karena memiliki sumber penghidupan yang lebih baik. Maka dari itu, seringkali mereka berperang dengan suku lain dengan menggunakan senjata dari anak panah beracun yang terdapat pada ujung tombak yang terbuat dari tulang belulang.
Menariknya, suku kanibal yang satu ini tidak sembarangan dalam memakan sesama manusia. Mereka akan memakan daging manusia jika ada yang melakukan pelanggaran adat.
Biasanya sebelum dimakan, korban diadili terlebih dahulu. Setelah korban diputuskan bersalah, maka akan dilakukan ritual memakan daging korban secara bersama-sama dengan anggota suku. Bagian favorit mereka adalah otak manusia yang masih hangat.
Kabarnya, hingga saat ini Suku Korowai masih melakukan kanibalisme. Namun, menurut antropologi lain mengatakan, praktik kanibalisme tersebut sudah berhenti, tetapi hanya di abad ini saja.
BACA JUGA:Pria di Suku Ini Berlomba Jadi Gemuk, Makin Gendut Kian Tampan dan Dapat Penghargaan
3. Suku Dayak Punan, Kalimantan
Suku Dayak Punan terdapat di daerah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Sama seperti Suku Korowai, Suku Dayak Punan juga hidup berpindah-pindah tempat (nomaden). Dan mereka biasanya menempati di sepanjang aliran sungai.
Konon, suku ini terkenal jago dalam hal berperang. Tak tanggung-tanggung, mereka akan langsung menebas kepala musuhnya ketika berperang. Istilah ini juga dikenal dengan “Ngayau”. Berdasarkan riset, ternyata suku ini masih tinggal di perairan sungai, pepohonan, gua-gua dan di tempat lainnya di dalam pedalaman hutan Kalimantan.
BACA JUGA:Saat Kehilangan Orang yang Disayangi, Suku Ini Punya Tradisi Membuat Merinding
4. Suku Batak di Sumatera Utara
Suku kanibal di Indonesia berikutnya terdapat di pulau Sumatera. Dulu nenek moyang suku Batak merupakan seseorang pemakan daging manusia. Menurut beberapa sumber, suku Batak yang melakukan kanibalisme berada di desa Hutan Siallagan yang berada di pedalaman Pulau Samosir di tengah Danau Toba.
Tujuan mereka menjadi kanibalisme adalah untuk memperkuat jiwa mereka yang memakan daging manusa itu. Bagian tubuh seperti jantung, darah, telapak kaki, dan telapak tangan mereka tersebut sebagai jiwa. Tapi, kanibalisme di Sumatera ini hanya bertahan sampai pada abad ke 20.
Karena pada tahun 1816 saat itu pemerintah dari kolonial Belanda memasuki wilayah tersebut. Mereka juga melarang keras adanya praktik kanibalisme. Namun, ada kemungkinan juga suku Batak ini tidak melakukan lagi praktik tersebut karena adanya pengaruh dari agama Kristen, Islam dan Budha yang saat itu masuk dan mengajarkan nilai-nilai moral.
Itulah beberapa suku-suku yang pernah mempraktikkan kanibalisme yang tersebar di wilayah Indonesia. Pada awalnya memang 75% suku-suku di Indonesia merupakan pemakan daging manusia. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman mereka sudah punah dan meninggalkan hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: