Iklan RBTV Dalam Berita

Apakah Penyakit Stiff-Person Syndrome Bisa Disembuhkan? Seperti Ini Penjelasannya

Apakah Penyakit Stiff-Person Syndrome Bisa Disembuhkan? Seperti Ini Penjelasannya

Penyakit Stiff-Person Syndrome apakah bisa disembuhkan?--

6. Masalah sensorik, seperti terlalu sensitif terhadap cahaya, kebisingan, dan suara. 

BACA JUGA:Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Ada 4 Posisi Kosong di PT Yakult Indonesia

Gejala kejang pada penderita SPS dapat sangat kuat dan menyebabkan mereka jatuh jika berdiri. Bahkan, penderita rentan mengalami patah tulang akibat kejang. Selain itu, kejang mungkin menjadi lebih buruk saat penderita merasa cemas atau stres. 

Gerakan tiba-tiba, suara keras, atau sentuhan juga dapat memicu kejang yang tidak disengaja. Orang yang hidup dengan kondisi SPS mungkin juga mengalami depresi atau kecemasan. Hal ini bisa disebabkan oleh gejala lainnya. 

Diagnosis Stiff person syndrome

Dokter akan melakukan satu atau lebih pemeriksaan untuk mendiagnosis stiff person syndrome. Pemeriksaan tersebut antara lain: 

• Tes darah antibodi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat antibodi terhadap GAD dan tanda-tanda lain yang mungkin menunjukkan adanya penyakit lainnya. 

• Elektromiografi (EMG). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik di otot dan mengidentifikasi penyebab lainnya. 

BACA JUGA:PT Indofood Sukses Makmur Buka Lowongan Kerja, Ada 14 Posisi Kosong, Lulusan SMA dan SMK Silakan Daftar

• Pungsi lumbal (jarum tulang belakang). Pada pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil cairan dari saluran tulang belakang guna memeriksa keberadaan antibodi terhadap GAD. Pemeriksaan ini juga dapat mengidentifikasi tanda-tanda lainnya.

Pengobatan Stiff person syndrome

Sampai saat ini, belum ada obat yang diketahui untuk menyembuhkan SPS. Namun, ada beberapa perawatan yang dapat membantu mengelola gejala dan mencegah kondisi menjadi lebih parah. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati gejala kejang dan kekakuan otot pada pasien SPS antara lain adalah Baclofen untuk melemaskan otot, Benzodiazepin, Gabapentin sebagai obat anti-kejang, dan Antikonvulsan. 

BACA JUGA:Pendaftaran PTPS 2024 Segera Dibuka, Simak Syarat, Tugas dan Gaji yang Akan Diterima

Selain itu, para penderita SPS juga perlu meminum obat untuk meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Dokter juga dapat meresepkan antidepresan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif untuk mengatasi depresi dan kecemasan. 

Beberapa perawatan tambahan yang direkomendasikan untuk mencegah kondisi SPS semakin parah meliputi transplantasi sel induk autologus, imunoglobulin intravena untuk menurunkan jumlah antibodi yang menyerang jaringan sehat, plasmapheresis untuk mengurangi jumlah antibodi dalam tubuh dengan menukar plasma darah dengan plasma baru, serta obat penekan kekebalan seperti rituximab dan tacrolimus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: