Terkait Video Call Sex, Petani Pepaya Ini Raup Jutaan Rupiah

KEPAHIANG, RBTVCAMKOHA.COM - Kasus kejahatan dalam dunia maya kembali terjadi. Kali ini menimpa Li, warga Kecamatan Bermani Ilir Kepahiang yang harus menjadi korban pemerasan dengan modus menyebarkan video porno korban saat melakukan video call sex (VCS) melalui aplikasi whatsapp. 

Adalah FY yang merupakan pelaku pemerasan dan berhasil meraup uang jutaan rupiah dari korban Li dengan ancaman akan menyebarkan VCS Li, jika tak mau menuruti permintaannya untuk mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening yang ditentukan oleh FY. 

BACA JUGA:Heboh, Warga Semelako 3 Ditemukan Meninggal di Tepi Sungai

Kasat Reskrim Polres Kepahiang, Iptu Doni Juniansyah membenarkan terkait kejadian tersebut dan saat ini Tim Elang Jupi telah mengamankan pelaku berinisial FY saat berada di kebun pepaya miliknya. 

"Sebelumnya pelaku dan korban saling mengenal melalui media sosial facebook dan berlanjut ke telepon whatsapp, kemudian melakukan VCS yang tanpa sepengetahuan korban VCS tersebut direkam oleh pelaku," terang Iptu Doni Juniansyah, Kamis (2/2). 

BACA JUGA:Rumah Kos Sumbang Rp 100 Juta, Ini Kriteria yang Ditarik Pajak

Berdasarkan hasil rekam layar video tersebut, pelaku menggunakan video untuk mengancam korban dan meminta sejumlah uang beberapa kali, dengan cara ditransfer ke rekening yang telah ditentukan pelaku, dengan nilan jutaan rupiah. 

"Pelaku mengakui perbuatannya, dan kami akan melakukan pemeriksaan ahli untuk menjerat dengan UU ITE," kata Kasat Reskrim Polres Kepahiang. 

BACA JUGA:Perwira Berpangkat IPTU Terancam 20 Tahun Penjara

Sementara itu kepada rbtvdisway.is, pelaku FY membantah bahwa dirinya telah memeras korban, dan uang yang diminta kepada korban merupakan utang yang akan dibayar dikemudian hari setelah pepayanya panen. 

"Saya tidak meras, itu hutang dan saya janji untuk kembalikan meskipun saat meminjam saya ada sedikit memaksa," kata FY. 

 

(Nico Relius)

Sumber: