Sejarah Shalat Tarawih di Masjid Nabawi serta 11 Keutamaan yang Mendatangkan Keberkahan
Sejarah shalat tarawih di Masjid Nabawi--
Salat Tarawih Secara Berjamaah
Istilah tarawih sendiri juga belum muncul semasa Khalifah Abu Bakar RA memimpin. Menurut riwayat Imam al-Marwadzi dalam kitabnya Kitab Qiyam Ramadhan, istilah tarawih kemungkinan muncul di masa Umar bin Khattab RA.
Kala itu Umar RA memerintahkan Ubai untuk menjadi imam pada Qiyam Ramadan dan mereka tidur di seperempat pertama malam.
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang Lewat Livin Mandiri, Dana Tunai Rp 2 Juta Cair Pakai KTP, Bisa Dicicil Bulanan
Lalu mengerjakan salat di dua perempat malam setelahnya. Begitu selesai di sepertempat malam terakhir, mereka pun pulang dan sahur.
Mereka membaca lima sampai enam ayat pada setiap rakaat dan mengerjakannya sebanyak 18 rakaat dengan 2 rakaat salam. Terdapat jeda istirahat untuk sekadar berwudhu dan menunaikan hajat mereka.
Jumlah rakaat salat tarawih juga bervariasi sejak Umar RA. Dalam banyak riwayat, Umar RA pernah menginstruksikan para imamnya untuk memandu salat malam Ramadan di Masjid Nabawi sebanyak 20 rakaat dengan 3 rakaat salat witir. Sehingga jumlahnya menjadi 23 rakaat.
BACA JUGA:Pinjaman Online BCA, Dana Rp 10 Juta Pasti Cair ke Rekening, Begini Langkah Pinjamnya
Salah satunya terdapat dalam riwayat Imam Malik dalam al-Muwatha' yang artinya, Dari Yazid bin Tuman, beliau berkata: "Orang-orang ketika zaman Sayyidina Umar RA melaksanakan salat di bulan Ramadan 23 rakaat."
Dijelaskan dalam buku Pintar Sejarah dan Peradaban Islam yang ditulis oleh Salamah Muhammad Al-Harafi, Umar bin Khattab lah orang yang pertama kali menghidupkan salat tarawih pada tahun 14 H.
Meski ibadah sunnah, salat tarawih memiliki banyak keutamaan yang dapat mendatangkan keberkahan. Berikut beberapa keutamaan dari salat tarawih:
1. Diampuni Dosa yang Terdahulu
Keutamaan pertama dari melaksanakan salat tarawih adalah diampuninya dosa-dosa yang terdahulu.
Seperti dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, ibadah yang dilakukan saat bulan Ramadhan dapat jadi ajang pengampunan dosa-dosa terdahulu. Hal ini juga dikarenakan saat bulan Ramadhan semua pintu pengampunan dibuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: