Pertalite Mau Dihapus, Lantas Apa Penggantinya? Begini Penjelasan Lengkapnya

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pertalite mau dihapus, lantas apa penggantinya? Begini penjelasan lengkapnya.

Jika pemerintah memutuskan untuk membatasi bahkan menghapus Pertalite, masyarakat harus siap untuk mengadaptasi diri dan beralih ke jenis bensin lain yang tersedia.

Pertamina telah menyiapkan bensin baru dengan tingkat oktan RON 92 dan 95 sebagai pengganti Pertalite, yang diyakini aman untuk digunakan oleh berbagai jenis kendaraan. 

Wacana mengenai penghapusan Pertalite ini dianggap sebagai langkah yang tepat dan sudah seharusnya dilakukan. 

BACA JUGA:Lebaran, PNS Dibanjiri Cuan! Segini Besaran Gaji 13 dan THR PNS 2024

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) ini tidak lagi dianggap efektif, karena kendaraan-kendaraan yang mampu masih banyak yang menggunakan Pertalite.

Selain itu, alasan lain yang menjadi pertimbangan adalah untuk memperbaiki kualitas udara dengan mengurangi penggunaan Pertalite. 

Saat ini, Pertalite masih tersedia untuk dibeli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina dengan harga yang terjangkau, yakni hanya Rp 10.000 per liter.

Namun, PT Pertamina Persero telah merencanakan untuk menghapus Pertalite dari pasaran dan menggantikannya dengan beberapa jenis bensin baru. 

BACA JUGA:Program Mudik Gratis Lebaran 2024 Jasa Raharja, Ini Link Pendaftarannya, Siapkan KTP

Bensin-bensin baru yang telah disiapkan oleh Pertamina memiliki tingkat oktan yang lebih tinggi daripada Pertalite, yaitu RON 92 dan RON 95.

Nicke Widyawati, yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Persero, menjelaskan bahwa bensin dengan tingkat oktan RON 92 dan RON 95 ini dikenal dengan nama Pertamax Green. 

Langkah ini menunjukkan upaya Pertamina dalam menyediakan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan efisien bagi masyarakat serta kendaraan mereka.

Dengan demikian, pergeseran dari Pertalite ke bensin yang lebih berkualitas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan dan pengguna kendaraan secara keseluruhan.

Sumber: