Iklan RBTV Dalam Berita

Sebentar lagi Puasa, Sudah Tahu Sejarah Puasa Ramadhan?

Sebentar lagi Puasa, Sudah Tahu Sejarah Puasa Ramadhan?

Sebenar lagi puara ramadhan, ternyata ada sejarah dibalik umat muslim menunaikan ibadah puasa ramadhan--

Awalnya, umat Islam diberikan pilihan antara mengerjakan puasa ramadhan dan fidyah sebagai denda jika tidak melaksanakan puasa ramadhan. Hal ini disebutkan oleh Al-Qur’an pada Surat Al-Baqarah ayat 183-184. 

Surat Al-Baqarah ayat 184 secara jelas memberikan pilihan kepada umat Islam yang mampu melakukan puasa untuk berpuasa atau membayar fidyah sekiranya ia memiliki beban atau kesulitan tambahan, yaitu memberikan makan kepada fakir miskin setiap haria. Meski demikian, pilihan puasa tetap lebih baik daripada fidyah. 

BACA JUGA:7 Desa Wisata di Bengkulu Lolos 500 Besar ADWI 2023

Prinsip pemberlakuan hukum secara bertahap merupakan manhaj Al-Qur’an. Tahapan ini yang juga dilakukan Al-Quran terhadap kewajiban puasa. Puasa merupakan ibadah yang sulit, terlebih bagi masyarakat di negeri tertentu seperi Hijaz dan bagi masyarakat muslim-muslim awal yang umumnya faqir dan susah sehingga butuh mengerahkan kemampuan fisik untuk mendapatkan penghasilan harian. 

BACA JUGA:Keris Pangeran Berusia Ratusan Tahun Dicuri

Ketika masyarakat telah terbiasa dengan ibadah puasa, Al-Qur’an menghapus pilihan fidyah tersebut melalui Surat Al-Baqarah ayat 185. Al-Qur’an mewajibkan puasa ramadhan bagi mereka yang sehat dan mampu setelah sebelumnya memberikan pilihan kepada mereka untuk berpuasa atau menggantinya dengan fidyah. 

Tahapan pewajiban puasa melalui tiga fase sebagaimana riwayat hadits Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Kewajiban fase pertama, kewajiban puasa selama tiga hari dalam setiap bulan dan puasa Asyura. 

BACA JUGA:Tradisi, Ini yang Dilakukan Warga Seluma Bengkulu Sambut Bulan Ramadhan 1444 H

Fase kedua, kewajiban puasa ramadhan dengan pilihan berbuka puasa dan denda fidyah bagi mereka yang mampu secara fisik menjalankan puasa. Mereka yang ingin berpuasa dipersilakan. Mereka yang memilih berbuka puasa juga dipersilakan dengan fidyah. 

Sedangkan fase ketiga, kewajiban puasa ramadhan tanpa pilihan fidyah bagi mereka yang mampu secara fisik. 

 

Tim liputan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: