Ketupat Selalu Ada di Hari Spesial Lebaran, Ini Filosofi Ketupat Menurut Sunan Kalijaga
Filosofi Ketupat Menurut Sunan Kalijaga--
Bentuk segi empat ketupat yang khas juga memiliki makna yang dalam. Ini menggambarkan prinsip "kiblat papat, limo pancer", yang artinya "ke mana pun manusia melangkah, pasti akan kembali pada Allah".
Sementara itu, empat sisi ketupat juga melambangkan empat macam nafsu dasar manusia yang dikendalikan selama puasa: amarah, lawamah, sufiah, dan muthmainah.
Ketupat tidak hanya menjadi sebuah makanan lezat yang melambangkan perayaan dan kebersamaan, tetapi juga sebuah simbol yang sarat dengan makna filosofis yang dalam.
Dari pengenalan tradisi Lebaran Ketupat oleh Sunan Kalijaga hingga makna mendalam di balik bentuk dan bahan pembuatannya, Ketupat menjadi cermin dari nilai-nilai spiritual dan budaya yang kaya dalam masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Mengulik Adat Istiadat, Apasih Sebenarnya Filosofi Ketupat saat Hari Raya Lebaran?
Dengan demikian, setiap hidangan Ketupat yang disajikan di atas meja perayaan adalah sebuah pengingat akan pentingnya mengakui kesalahan, memberi dan menerima ampun, serta menjalani proses pemurnian diri untuk mencapai kesucian.
(Sheila Silvina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: