Iklan RBTV Dalam Berita

Jangan Lakukan! Ini 2 Waktu yang Dilarang Berhubungan Suami Istri Menurut Islam

Jangan Lakukan! Ini 2 Waktu yang Dilarang Berhubungan Suami Istri Menurut Islam

Ada waktu tertentu yang dilarang dalam Islam untuk melakukan hubungan suami istri--

Jadi ketika istri sedang haid, tetap dilarang keras melakukan hubungan suami istri meskipun melalui dubur. Sebab, kondisi apa pun jimak lewat dubur adalah sesuatu yang haram.

BACA JUGA:Tak Perlu Ribet! Begini Cara Daftar PIP Secara Online Via HP dan Persyaratannya

Namun ternyata, ada juga waktu dimana hubungan akan jadi sangat baik jika dilakukan menurut Islam, yaitu.

1. Saat seorang suami membutuhkan.

Kebutuhan suami akan hubungan tidak sama dengan istri. Menurut hadist, jika ada lelaki melihat wanita yang membuatnya terpikat, hendaknya dia segera mendatangi istrinya.

Karena apa yang ada pada istrinya juga ada pada wanita itu. Ini menurut HR. Turmudzi 1158, Ibnu Hibban 5572, ad-Darimi dalam Sunannya 2261, dan yang lainnya.

“Jika si istri dipanggil oleh suaminya karena perlu, maka supaya segera datang, walaupun dia sedang masak.” (H.r.Tirmidzi, dan dikatakan hadis Hasan).

BACA JUGA:Wow! Bangkai Kapal Berusia 700 Tahun Ditemukan di China Berisi Harta Karun, Apa saja Isinya?

2. Waktu sebelum Shubuh, di waktu Dzuhur, dan sesudah Isya.

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di waktu dzuhur dan sesudah shalat Isya’. (Itulah) tiga waktu aurat bagi kamu. tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu,” (QS. An-Nur: 58).

Tafsir dari hadits ini adalah sebagai berikut: “Dulu para sahabat radhiyallahu ‘anhum, mereka terbiasa melakukan hubungan badan dengan istri mereka di tiga waktu tersebut. Kemudian mereka mandi dan berangkat shalat. Kemudian Allah perintahkan agar mereka mendidik para budak dan anak yang belum baligh, untuk tidak masuk ke kamar pribadi mereka di tiga waktu tersebut, tanpa izin. (Tafsir Ibn Katsir, 6/83).

BACA JUGA:Setelah Berhubungan Suami Istri Apakah Boleh Langsung Tidur? Begini Penjelasan Buya Yahya

3. Di akhir malam, setelah Tahajud.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di awal malam, kemudian bangun tahajud. Jika sudah memasuki waktu sahur, beliau shalat witir. Kemudian kembali ke tempat tidur. Jika beliau ada keinginan, beliau mendatangi istrinya. Apabila beliau mendengar adzan, beliau langsung bangun. Jika dalam kondisi junub, beliau mandi besar. Jika tidak junub, beliau hanya berwudhu kemudian keluar menuju shalat jamaah. (HR. an-Nasai 1680)

Mengakhirkan hubungan hingga akhir malam itu lebih baik. Karena di awal malam terkadang pikiran orang itu penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: