Hati-hati! Berikut 5 Ciri dan Tanda Nyeri Haid yang Parah Bisa Menimbukan Penyakit yang Berbahaya

Fibroid rahim sendiri merupakan pertumbuhan tumor jinak yang terjadi di dalam dinding rahim, umumnya terjadi pada masa subur wanita.

Ukuran fibroid bisa bervariasi, mulai dari sebesar biji hingga ukuran yang lebih besar yang dapat merusak jaringan rahim dan menyebabkan perubahan pada bentuk fisik rahim, membuatnya terlihat membesar. 

Seiring dengan perkembangan, fibroid rahim bisa menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan bahkan dapat mengganggu fungsi organ reproduksi wanita. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala dan risiko yang terkait dengan fibroid Rahim.

BACA JUGA:Bye Nyeri Haid! Begini Cara Meredakan Nyeri Haid dengan Pijatan di 3 Titik Utama Ini

2. Adenomiosis

Adenomiosis merupakan kondisi di mana jaringan yang menyerupai lapisan dalam rahim (endometrium) tumbuh ke dalam dinding otot rahim.

Akibatnya, rahim menjadi tebal dan membesar, yang menyebabkan menstruasi menjadi sangat menyakitkan. Selain itu, perdarahan menstruasi yang berlebihan juga sering terjadi pada kondisi ini.

Adenomiosis cenderung lebih umum terjadi pada wanita yang berusia antara 40 hingga 50 tahun, yang memiliki riwayat endometriosis, telah melahirkan, atau memiliki riwayat operasi rahim, termasuk kuretase. 

BACA JUGA:Tidur Jadi Lebih Nyaman! Kamu Bisa Coba 5 Posisi Tidur Ini untuk Mengurangi Nyeri Haid

Meskipun adenomiosis mirip dengan fibroid rahim dalam hal gejala, namun penyakit ini umumnya tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya pada tubuh.

Namun, jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, nyeri menstruasi yang dialami dapat semakin memburuk seiring waktu. Selain itu, penderitanya juga mungkin mengalami kesulitan untuk memiliki anak lagi. 

BACA JUGA:Bisa Kamu Coba! Ada 6 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan saat Haid dan Mampu Meredakan Nyeri Haid

3. Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi serius yang menyerang organ-organ di dalam rongga panggul wanita, seperti rahim, tuba falopi, dan ovarium.

Kondisi ini terjadi ketika bakteri dari vagina menyebar dan menginfeksi organ-organ reproduksi di atasnya. Bakteri ini umumnya berasal dari infeksi menular seksual yang tidak diobati, seperti gonore atau klamidia.

Sumber: