Iklan RBTV Dalam Berita

Misteri Peninggalan Harta Karun 6.000 Ton Emas di Indonesia, Jarahan Tentara Jepang di Perang Dunia II

Misteri Peninggalan Harta Karun 6.000 Ton Emas di Indonesia, Jarahan Tentara Jepang di Perang Dunia II

Misteri Peninggalan Harta Karun 6.000 Ton Emas di Indonesia, Jarahan Tentara Jepang di Perang Dunia II--foto: rbtv.disway.id

Adalah wilayah sekitar bekas pangkalan udara Jepang yang ada di daerah Malimpung, kecamatan Patampanua, kabupaten Pinrang. Pangkalan udara dengan kode ICAO WAAG ini, yang masih terdaftar di situs World-Airport-Codes.com, merupakan salah satu pangkalan udara militer Jepang pada masa perang dunia kedua.

Letaknya yang strategis, menjadikan pangkalan udara ini disebut sebagai salah satu titik tempat menampung emas timbunan Jenderal Yamashita, karena letaknya nyaris di tengah Indonesia, jarak Utara – Selatan atau Timur-Barat jaraknya hampir sama. Karena posisinya yang strategis, sekitar tahun 2010 yang lalu sempat muncul wacana pemindahan Lanud Sultan Hasanuddin dan salah satu kandidat lokasinya adalah bekas pangkalan udara Jepang di Malimpung selain bekas pangkalan udara Belanda di kabupaten Takalar.

Salah satu area yang sempat menjadi buah bibir masyarakat setempat adalah adanya terowongan yang menghubungkan pangkalan tersebut dengan gunung Paleteang. 

BACA JUGA:Harta Karun 1 Juta Ton Emas yang Belum Tergarap ada di Pulau Sumatera, Berada di Kawasan Bukit

Rumor yang sempat beredar juga mengatakan, salah satu alasan pendirian kantor konsulat Jepang di Makassar adalah untuk mengawasi wilayah tersebut. Berdasarkan cerita warga sekitar, sekitar tahun 80-an, ada utusan dari konsulat Jepang yang rutin mendatangi wilayah itu.

Itulah ulasan mengenai misteri peninggalan harta karun 6.000 ton emas di Indonesia, jarahan tentara Jepang di Perang Dunia II.

 

(Novan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: