Sejarah Pesawat Pertama Indonesia Sumbangan Rakyat Aceh untuk Republik Indonesia
Pesawat pertama Indonesia hasil sumbangan masyarakat Aceh --
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Sejarah pesawat pertama Indonesia sumbangan rakyat Aceh untuk republik Indonesia.
Pesawat Dakota RI-001 Seulawah adalah pesawat angkut pertama milik Indonesia yang dibeli dari hasil sumbangan dana rakyat Aceh pada tahun 1948.
Kisah pengadaan pesawat ini tidak hanya mencerminkan semangat gotong royong dan nasionalisme rakyat Aceh tetapi juga menandai babak penting dalam sejarah penerbangan dan kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA:Ini Sejarah dan Alasan Kenapa Jogja Menjadi Daerah Istimewa serta Makna Keistimewaanya
Awal Mula Penggalangan Dana
Pada 17 Juni 1948, Presiden Soekarno mengadakan kunjungan ke Aceh. Dalam lawatannya, ia memanfaatkan kesempatan ini untuk berorasi dan membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Aceh.
Di hadapan rakyat Aceh, Soekarno meminta dukungan dan sumbangan dana untuk membeli pesawat terbang yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia yang baru merdeka. Berikut kutipan pidato Soekarno yang menginspirasi rakyat Aceh untuk berkontribusi:
“…Sebab itu saya anjurkan, sebelum kita memperkuat dan memperbaiki jalanan mobil dan kereta api atau pun perhubungan di laut, kita usahakan membuat lalu lintas udara. Di sini saya anjurkan, supaya kaum saudagar akan membeli kapal udara, sebaiknya Dakota dan saya tidak berkeberatan, tuan-tuan akan memberikan namanya sendiri untuk pesawat terbang itu…“
BACA JUGA:4 Cara Mudah Pinjam Uang di BRI, Cek Tabel Angsuran Plafon Rp 50-80 Juta
Merespons pidato ini, terbentuklah Panitia Dana Dakota yang diketuai oleh Djuned Yusuf dan Muhammad Alhabsji.
Rakyat Aceh pun dengan antusias mengumpulkan dana, dan berhasil mengumpulkan 130.000 straits dollar, jumlah yang cukup besar pada masa itu. Penggalangan dana ini menunjukkan tingginya semangat nasionalisme dan keikhlasan rakyat Aceh dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.
Pembelian dan Kedatangan Pesawat
Dengan dana yang terkumpul, pemerintah Indonesia kemudian menunjuk Opsir Muda Udara II Wiweko Soepono sebagai ketua misi pembelian pesawat.
Pemilihan Wiweko didasarkan pada keahliannya dalam bidang teknik pesawat serta jabatannya sebagai Kepala Biro Rencana dan Konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: