Iklan dempo dalam berita

Seharusnya Orang Aceh Tahu, Begini Sejarah Awal Asal Usul Orang Aceh

Seharusnya Orang Aceh Tahu, Begini Sejarah Awal Asal Usul Orang Aceh

Sejarah awal orang Aceh dan makanan khasnya--

Mereka tinggal di Simeulue yang disebut juga sebagai Kampung Rumoh Dua Blaih. Letaknya di atas Simeulue yaitu antara Kanto dan Tangse. Simeulue ini artinya dataran yang luas.

Bangsa Mante inilah yang berkembang di seluruh lembah Aceh segitiga dan berpindah ke lain tempat. Ini berarti bangsa Mante bisa dikatakan sebagai orang Aceh asli (pribumi).

Suku ini mempunyai ciri-ciri dan postur tubuh yang agak kecil dibandingkan dengan orang Aceh sekarang.

Diduga suku Manteu ini mempunyai kaitan dengan suku bangsa Mantera di Malaka, bagian dari bangsa Khmer dari Hindia Belakang (Birma atau Myanmar, Bangladesh, Srilanka). Interaksi pertama penduduk Aceh diperkirakan dengan Campa (Kamboja). 

BACA JUGA:Tabel KUR Mandiri 2024 Rp300 Juta, Cicilan Terjangkau Rp5 Jutaan, Syarat Wajib Harus Berusia 21 Tahun

Ini terlihat dari keterkaitan bahasa. Bahasa ureueng Acèh atau orang Aceh termasuk dalam keluarga bahasa Hesperonesia.

Pada masa itu, bahasa Aceh mungkin sudah bersuku satu atau monosibalik dan banyak mempunyai diftong. Bahasa Aceh diperkirakan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Campa dan juga bahasa Cina

Jika diperhatikan, penduduk Aceh sekarang tampak ada persamaan dengan penduduk Sumatera Timur dan barat, Semenanjung Melayu, Siam (Thailand), Kamboja, Bangladesh, India, Srilanka dan Pakistan. Hubungan dengan Sakai, Orang Asli Malaysia (Senoi, Semang) dan Andaman-Nikobar tidak begitu kentara.

Pedagang Tiongkok juga pernah memiliki hubungan yang erat dengan bangsa Aceh, dibuktikan dengan kedatangan Laksamana asal Tiongkok Cheng Ho, yang pernah singgah.

BACA JUGA:Tabel KUR Mandiri 2024 Rp 200 Juta, Angsuran 60 Bulan Hanya Rp 3 Jutaan, Bunga 6 Persen

Tak hanya itu, Ceng Ho juga menghadiahi Aceh dengan sebuah lonceng besar, yang sekarang dikenal dengan nama Lonceng Cakra Donya, tersimpan di Banda Aceh.

Pelaut Tiongkok menjadikan Aceh sebagai pelabuhan transit utama sebelum melanjutkan pelayarannya ke Eropa. 

Zaman dulu Aceh merupakan tempat pertemuan para pedagang dari berbagai daerah, tidak heran kalau makanan khas Aceh sangat beragam karena banyak dipengaruhi keragaman budaya.

Kini, banyak warga Aceh yang merantau ke berbagai daerah di Indonesia dan membuka usaha restoran khas Aceh, jadi kamu tidak perlu jauh-jauh kesana untuk mencicipi lezatnya hidangan khas Serambi Mekah.

BACA JUGA:5 Mobil Budget di Bawah Rp 50 Jutaan Ini, Bikin Kamu Nikmati Perjalanan Aman dan Nyaman Bersama Keluarga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: