Iklan dempo dalam berita

Bukan Orang Bugis kalau Tidak Tahu Sejarah Ini, Berikut Asal Mula Orang Bugis

Bukan Orang Bugis kalau Tidak Tahu Sejarah Ini, Berikut Asal Mula Orang Bugis

Sejarah asal usul orang Bugis--

Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Bone, Soppeng, Wajo, Suppa, Sawitto, Sidenreng, dan Rappang. Pada perkembangannya, mereka kemudian menjalin pertalian dan pernikahan dengan suku-suku lain seperti Makassar dan Mandar.

Agama dan Sistem Kepercayaan Suku Bugis

Menurut Jurnal Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang berjudul "Religiusitas dan Kepercayaan Masyarakat Bugis-Makassar", disebutkan bahwa terhitung 97% orang Bugis merupakan penganut agama Islam. 

Mereka menganut Islam secara taat dalam artian kepercayaan. Meskipun dalam praktiknya belum sepenuhnya menjalankan syariat Islam, namun mereka tidak mau dikatakan bukan Islam.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Mobil Keluarga Terbaik Harga Rp 70 Jutaan Ini Layak Dipertimbangkan

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak masyarakat Bugis yang menjalankan praktik-praktik kepercayaan Attoriolong, yaitu kepercayaan nenek moyang sebelum datangnya Islam.

Contoh praktik-praktik attoriolong tersebut seperti mappanre galung (memberi makan sawah), maccera tasi' (memberi persembahan pada laut), massorong sokko patanrupa (memberikan persembahan kepada dewa berupa empat macam beras ketan) dan lain sebagainya.

Adapun masyarakat yang hingga kini masih memegang teguh kepercayaan Attoriolong ini terdapat di komunitas tolotang di Kabupaten Sidrap dan Komunitas Ammatoa Kajang di Bulukumba.

BACA JUGA:Tabel KUR Mandiri 2024 Rp300 Juta, Cicilan Terjangkau Rp5 Jutaan, Syarat Wajib Harus Berusia 21 Tahun

Bahasa dan Aksara Suku Bugis

Suku Bugis memiliki bahasa tersendiri yaitu Bahasa Bugis (basa ogi). Bahasa Bugis ini memiliki beragam dialek tergantung wilayah masing-masing. Menurut laman Peta Bahasa Kemendikbud, ada 27 dialek dari bahasa Bugis ini. 

Di antaranya dialek Bone, dialek Pangkep, dialek Soppeng, dialek Pinrang, dialek Sinjai, dan lain sebagainya. 

Selain di daerah Sulawesi, penutur Bahasa Bugis juga tersebar di beberapa daerah lain seperti Kepulauan Seribu Jakarta, Jambi, Kalimantan Selatan dan Timur, Bali, Lampung, dan NTB. Masing-masing daerah tersebut juga memiliki ragam dialek yang berbeda-beda.

BACA JUGA:Tabel KUR Mandiri 2024 Rp 200 Juta, Angsuran 60 Bulan Hanya Rp 3 Jutaan, Bunga 6 Persen

Suku Bugis juga memiliki aksara khusus yang disebut dengan aksara lontara. Pada zaman dahulu, naskah-naskah lontara yang berisi nasihat atau mantra-mantra ditulis di atas daun lontar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: