Hidden Gem Air Terjun Cu'up Pesuk Benteng, Mitos Pohon Jones dan Airnya Selalu Jernih

Hal ini merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi Air Terjun Cuup Pesuk ini. Sebab umumnya, kondisi air di air terjun sering kali berubah-ubah menyesuaikan musim. Jika musim penghujan biasanya kondisi air curug berwarna coklat, sedangkan pada musim kemarau air curug cukup jernih.

BACA JUGA:Pedagang Takjil Tidak Dipungut Retribusi Sampah, Jika Ada yang Menarik Dipastikan Bukan Petugas DLH

3. Memiliki kolam dangkal

Destinasi wisata air terjun ini memiliki kolam yang cukup dangkal dengan kondisi arus air tidak begitu deras. Begitu pula dengan aliran air sungainya. Dengan kondisi kolam demikian, membuat aman untuk berenang. Aktivitas ini pun seolah menjadi aktivitas favorit semua pengunjung. Dimana cara ini dapat merasakan jernihnya sumber mata Air Terjun Cuup Pesuk.

BACA JUGA:Kejutan Apple, Siapkan Pengganti iPhone Tahun Ini

4. Air terjun berlubang

Nama dari air terjun ini adalah Pesuk yang diambil dari bahasa Rejang. Arti dari nama tersebut adalah lubang. Penanaman atas air terjun ini berdasarkan kondisi dari air terjun sendiri yang memiliki lubang. Lubang dari curug terletak di bagian belakang. Karena itulah, air terjun ini terlihat seolah bertingkat.

BACA JUGA:Kemendes PDTT Buka Pendaftaran Duta Digital 2023, Cek Syarat dan Lokasi Penempatan

5. Memiliki 2 buah curug

Destinasi wisata alam ini mempunyai fasilitas yang masih minim. Pengunjung boleh harus menyediakan keperluan pribadi sendiri, termasuk makanan dan minuman. Destinasi wisata ini belum area food court, walaupun hanya sebatas angkringan. 

Selain itu di destinasi wisata ini juga tidak terdapat tempat duduk. Pengunjung hanya dapat memanfaatkan batuan besar yang ada di lokasi sebagai tempat duduk/beristirahat.

BACA JUGA:Terkendala SDM dan Regulasi, Uji Kir Mukomuko Ditargetkan Operasi Bulan Mei

Tempat wisata Air Terjun Cuup Pesuk juga tidak memiliki area parkir. Namun area pemukiman warga dengan senang hati menyediakan tempat parkir. Dengan kata lain, parkir di tempat pemukiman penduduk setempat.

(Harri Sutriansyah)

Sumber: