Punya Rencana Berkunjung ke Ranah Minang? Hindari Ucapkan Kata-kata Fatal Ini
Ungkapan yang pantang diucap di Ranah Minang--
Kata kalera berasal dari nama penyakit Kolera yang sempat mewabah. Namun, saat ini kata kalera digunakan sebagai ucapan untuk mengungkapkan suatu kekesalan.
3. Anjiang dan Baruak
Berkata kasar dengan nama hewan tentunya sudah sering kali didengar. Bahkan, di berbagai wilayah di Indonesia mempunyai bahasa-bahasa kasar yang diambil dari nama-nama hewan.
BACA JUGA:Usus Kotor? Ini Tips dan Cara Detox Usus Ala Dr. Cahyono, Bisa Berdampak Buruk Jika Dibiarkan!
Di Minang, memaki dengan menggunakan nama-nama hewan juga dilakukan, seperti kata Anjiang dan Baruak. Anjiang merupakan anjing, sedangkan baruak adalah kera atau monyet.
"Memang anjiang, ang!" (Memang anjing kau!)
"Baruak paja ko memang!" (Monyet anak ini memang!)
4. Binalu
Tak hanya nama-nama hewan, nama tumbuhan juga ternyata bisa menjadi bahasa yang kasar di Minang. Bahasa itu seperti binalu yang berarti benalu atau parasit.
Bahasa binalu digunakan bagi orang yang kerap mengganggu kehidupan orang lain atau memberikan dampak yang negatif.
BACA JUGA:Bawaslu Buka Rekrutmen CPNS dan PPPK 2024 dengan Formasi Sebanyak Ini, Pahami Tahapan Seleksinya
Sementara itu, jika kamu sedang atau akan berwisata ke Sumatera Barat, tak ada salahnya untuk mempelajari kearifan lokal tersebut.
Berikut 10 kosakata Bahasa Minang dasar untuk traveler dikutip dari Kamus Bahasa Indonesia-Minangkabau Edisi Revisi (2013) dari penerbit Balai Bahasa Sumatera Barat.
1. Baa kaba?
Kata baa berarti bagaimana, sedangkan kaba berarti kabar, sehingga baa kaba? artinya bagaimana kabar?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: