Iklan dempo dalam berita

Terkenal hingga Manca Negara, Ini Cerita Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui

Terkenal hingga Manca Negara, Ini Cerita Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui

Lawang Sewu, salah satu bangunan bersejarah di Indonesia yang menyimpan banyak kisah--

Namun, balatentaranya kewalahan dan mundur ke Kartasura. Jayawinata melaporkan peristiwa itu kepada sunan. Sunan kembali mengutus orang kepercayaannya. 

Kali ini Bupati Kartasura, Pangeran Pringgalaya, yang diperintahkan untuk mengurus pemberontakan itu. “Tangkap Ki Mas Dana hidup-hidup!” perintah Sunan. Pertempuran terjadi. 

Banyak korban bergelimpangan. Pemberontakan berhasil dipadamkan. Namun, Ki Mas Dana melarikan diri ke Bukit Borobudur. 

BACA JUGA:Sebentar Lagi Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka, Yuk Siapkan Beberapa Syarat Dokumen Ini dari Sekarang

Pringgalaya mengejarnya hingga tertangkap dan dibawa ke hadapan sunan untuk menerima hukuman yang kejam. 

Kisah itu diceritakan dalam Babad Tanah Jawi yang ditulis pada abad ke-18. Di sana nama Borobudur disebut sebagai tempat pelarian.

4. Gedung Sate

Gedung Sate adalah kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Bangunan ini merupakan aset sejarah yang dikenal tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga internasional. 

Gedung Sate masih kokoh berdiri dan menjadi saksi perjalanan pemerintahan Jawa Barat menuju tercapainya masyarakat yang gemah ripah repeh rapih kerta raharja. 

Semula, gedung indah ini disebut Gedung Hebe, yang diserap dari singkatan GB atau Gouvernements Bedrijven. 

Peletakan batu pertama pebangunannya dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali kota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada 27 Juli 1920.n hingga kini lebih dikenal dengan sebutan Gedung Baru.

BACA JUGA:Rincian Lengkap Dana Desa se Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 (bagian 7)

Pada Senin, 3 Desember 1945, terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha yang ditunggangi tentara Inggris dan Belanda. 

Tentara Gurkha merupakan orang-orang dari Nepal yang terkenal akan keberanian dan kekuatan fisiknya dalam berperang menggunakan pisau khas mereka, yaitu kukri. 

Akibat dari Perjanjian Damai yang dinamakan Perjanjian Sugauli pada 1816, tentara Gurkha kemudian menjadi tentara kontrak yang melayani Perusahaan Hindia Timur Britania. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: